REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Muda Pertamina Jakarta berhasil menjuarai IBL 2021 setelah mengalahkan Pelita Jaya di babak final dengan skor 68-60, Ahad (6/6). Fakta bahwa pemain-pemain Satria Muda Pertamina Jakarta lebih berpengalaman di laga Final memang bukan isapan jempol belaka.
Dalam catatan laman resmi IBL, Ahad (6/6), para pemain rata-rata sudah ada di tim Satria Muda sejak enam tahun terakhir. Mereka sudah berpengalaman menjalani ketegangan dan tekanan di laga penentuan. Namun Pelita Jaya juga tak bisa dipandang sebelah mata, khususnya dalam hal pengalaman.
Sebut saja nama Arki Dikania Wisnu, Hardianus, Avan Seputra dan Kevin Yonas Argadiba Sitorus. Mereka sudah pernah tampil di final empat sampai lima kali dalam kurun waktu enam tahun terakhir. Bahkan Arki sudah enam kali bermain di final sejak 2011, dengan tiga kali gelar juara liga. Itu saja sudah membuat yakin bahwa Satria Muda secara mental sudah siap.
Sementara pemain yang sering menjadi starter seperti Juan Laurent Kokodiputra, Laurentius Steven Oei, dan M. Sandy Ibrahim Aziz sama-sama sudah tiga kali tampil di The Finals IBL. Masing-masing mengantoni dua gelar juara bersama Satria Muda, dan sama-sama pernah merasakan ketegangan Game 3 atau laga penentuan. Artinya, secara mental mereka lebih siap dibanding lawannya.
Sebaliknya, kubu Pelita Jaya bisa dibilang minim pengalaman di final. Tapi bukannya tidak punya. Andakara Prastawa sudah pernah dua kali jadi juara liga. Meski bukan bersama Pelita Jaya. Sementara itu ada nama Agassi Goantara dan Vincent Rivaldi Kosasih yang menjuarai IBL 2018-19 bersama Stapac Jakarta. Kemudian ada Respati Ragil Pamungkas yang sudah dua kali tampil di partai puncak.
Belum lagi, meski belum pernah merasakan gelar juara, setidaknya beberapa pemain juga pernah tampil di final seperti Reggie Mononimbar, Govinda Julian Saputra dan Valentino Wuwungan.