REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Pelatih Republik Irlandia Stephen Kenny mengecam aksi penonton yang menyoraki timnya, saat melakukan gestur berlutut di Hungaria. Pemain Irlandia menunjukkan dukungan mereka sebagai kampanye anti-rasialisme jelang kick-off di Stadion Szusza Ferenc, Budapest, Rabu (9/6) dini hari WIB.
Namun gestur tersebut juga tidak diterima dengan baik oleh sebagian besar penonton. Kenny mengakui sorakan itu tidak diprediksi Hungaria jelang putaran final Euro 2020, dimana Budapest akan menggelar laga perdana antara tuan rumah melawan Portugal pekan depan.
Menurut Kenny, melakukan aksi berlutut sebelum kick-off sudah tepat, karena masih dianggap sebagai pesan yang penting untuk melawan rasialisme. "Faktanya sorakan itu tidak bisa dimengerti, sungguh. Itu semestinya merugikan Hungaria, dengan Euro di Hungaria. Itu mengecewakan dan tidak merefleksikan Hungaria dengan baik," ujar Kenny, dikutip dari Irish Time, Rabu (9/6).
Ia mengatakan pemainnya ingin melakukan itu karena dianggap penting, sebagai ungkapan sikap terhadap rasialisme yang kian marak. Penyerang Irlandia Adam Idah juga mengaku kecewa dengan sorakan tersebut.
Ia menyatakan aksi tersebut demi kebaikan untuk menghentikan rasialisme. "Jujur, reaksinya benar-benar sangat mengecewakan. Kami tidak menduganya," kata Idah.