REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Presiden Barcelona Joan Laporta mengatakan kondisi keuangan klub saat ini tidak berjalan dengan baik. Meski sudah mendapatkan pinjaman dana, ia menyebutkan situasi tersebut tak memulihkan permasalahan finansial tim berjuluk Los Azulgrana.
Usai terpilih menjadi presiden Laporta mendapat persetujuan anggota klub atas akun keuangan pada musim 2019/2020 diikuti dengan persetujuan anggaran untuk musim mendatang. Anggaran disetujui setelah 578 suara sepakat dan 71 menolak
Mantan wakil presiden Barca, Jordi Moix menyebut alasan mengapa klub sekali lagi memiliki keseimbangan negatif.
"Ïni merupakan tahun terburuk. Kami pikir kami akan memiliki pendukung di Camp Nou mulai Januari dan seterusnya, tetapi tidak ada yang hadir ke dalam stadion," kata Jordi Moix menjelaskan dilansir Marca, Senin (21/6).
Moix melanjutkan untuk menjelaskan, dua inisiatif ekonomi yang dicoba oleh klub demi meringangkan keuangan adalah pengurangan pengeluaran secara keseluruhan, dan penangguhan pembayaran gaji para anggota tim utama Los Cules.
"Kami mencari keseimbangan anggaran dengan tindakan ini, tetapi itu tidak terjadi dan hasilnya belum memenuhi harapan," sambung dia.
Terlepas dari kerugian besar yang diterima klub musim lalu, Laporta meminta para anggota untuk menerima anggaran untuk mencegah klub dari kelumpuhan institusional, pun menyeluruh.
Sebelumnya, salah satu masalah Barca adalah gaji pemain yang terlalu besar. Upah besar, ditambah dengan kesalahan transfer dan masalah lainnya, membuat beban utang Barca menggunung tinggi.
Praktis dengan pernyataan tersebut indikasi Barca untuk melakukan manuver pada bursa transfer musim panas ini terbilang bakal tak semewah dalam beberapa tahun terakhir. Ini terbukti dari tiga pemain baru yang sudah datang semuanya berstatus bebas transfer, yakni Eric Garcia, Sergio Aguero, dan Memphis Depay.