REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan gelandang serang sekaligus legenda Manchester United, Eric Cantona, memberikan dukungan terhadap kampanye bertajuk Sign For United. Kampanye online ini merupakan gerakan yang diinisiasi oleh Perserikatan Suporter Manchester United (MUST), yang bertujuan mendorong skema kepemilikan saham United oleh suporter United.
Kampanye ini merupakan respon dari MST terkait janji yang diberikan oleh salah satu pemilik Manchester United, Joel Glazer. Dalam pertemuan dengan kelompok suporter United, awal bulan ini, pengusaha asal Amerika Serikat itu memang telah berjanji bakal memberikan kesempatan kepada fans untuk bisa memberikan suara yang lebih besar dalam menentukan kebijakan klub.
Bahkan, dalam janjinya tersebut, Glazer sempat menyebut akan mendorong terciptanya skema kepemilikan klub olahraga oleh penggemar terbesar di dunia olahraga. Janji ini coba ditagih oleh MUST via kampanye Sign for United.
Nantinya, lewat kampanye Sign For United, kelompok-kelompok suporter United, yang tersebar di seluruh dunia, diharapkan bisa mengajukan pembelian saham United.
MST bahkan berharap, kelompok-kelompok supporter United bisa itu bisa memiliki jumlah saham yang sama dengan yang dimiliki Keluarga Glazer di United.
Dengan begitu, kelompok supporter nantinya memiliki hak yang sama, seperti halnya keluarga Glazer, dalam menentukan kebijakan klub. Cantona menjadi salah satu sosok ternama yang ikut ambil bagian dalam kampanye ini.
''Betul, sekali lagi, saya telah bergabung bersama United,'' tutur Cantona seperti dikutip Sky Sports, Jumat (25/6).
Direktur Eksekutif MUST, Duncan Drasdo, pun menyambut baik keputusan Cantona tersebut. Drasdo berharap, supporter-supporter United, yang tersebar di seluruh dunia, bisa mengikuti jejak Cantona tersebut dan ikut menandatangani kampanye online Sign for United tersebut.
''Sekali lagi, Cantona memimpin serangan United. Tidak ada pihak yang lebih mencintai klub, dibanding penggemarnya sendiri. Karena itu, fans harus berada di jantung kepemilikan klub. Kampanye ini merupakan langkah besar pertama untuk bisa menuju kondisi tersebut,'' tutur Drasdo seperti dikutip Sky Sports.
Hubungan antara jajaran struktural manajemen United dengan kelompok supporter United memang mengalami ketegangan, beberapa waktu lalu. Ketegangan ini berpangkal pada keputusan United untuk terlibat dalam rencana pembentukan Liga Super Eropa (ESL).
Ujungnya, buntut dari serangkaian aksi protes suporter United tersebut, Setan Merah menarik diri dari rencana tersebut. Namun, aksi protes itu tidak berhenti soal keterlibatan United di rencana pembentuka ESL. Aksi protes suporter United itu pun berkembang menjadi penolakan terhadap kehadiran Keluarga Glazer di United.
Protes Anti-Glazer pada awal Mei silam bahkan sempat membuat laga United kontra Liverpool di Stadion Old Trafford terpaksa ditunda.