REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub-klub Liga 1 Indonesia menunggu kebijakan dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) setelah jadwal dimulainya kompetisi 2021/2022 mundur karena tingginya kasus Covid-19 di Tanah Air. Dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (2/7), sikap tim-tim tersebut disampaikan dalam pertemuan virtual antara PSSI, LIB, dan perwakilan klub Liga 1.
"Kami menyerahkan kebijakan berikutnya pada LIB dan PSSI," ujar manajer Persija Jakarta Bambang Pamungkas.
Sementara peserta rapat lainnya yaitu manajer PSIS Semarang Wahyu Winarto menegaskan bahwa pihaknya yakin PSSI dan LIB dapat membuat keputusan yang terbaik bagi semua. "Kami percaya sepenuhnya pada LIB," kata Wahyu.
Dalam acara tersebut, PSSI dan LIB memaparkan situasi terkini serta alasan mengapa pembukaan Liga 1, yang seharusnya pada 9 Juli 2021, diundur ke akhir Juli 2021.
Setelah mendapatkan penjelasan bahwa hal tersebut karena permintaan langsung pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19, Direktur Operasional LIB Sudjarno menyebut bahwa seluruh klub dapat memahaminya. Kemudian, PSSI dan LIB membicarakan soal-soal teknis tentang apa yang mesti dilakukan setelah ada penundaan kompetisi.
"Ada beberapa usulan dari klub-klub terkait rencana bergulirnya kompetisi nanti. Mulai dari rancangan tanggal dimulainya kompetisi sampai dengan pembahasan regulasi. Ada juga yang membahas sponsor utama hingga subsidi yang akan diterima oleh klub. Semua akan kami matangkan," jelas Sudjarno.
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto menekankan pentingnya kerja sama para pemangku kepentingan untuk kepentingan liga. Iwan menyatakan, meski keputusan akhir nantinya akan digodok oleh PSSI dan LIB, masukan dari tim-tim peserta akan menjadi pertimbangan penting. "Semua harus kompak dan selalu mencari solusi yang terbaik untuk bergulirnya kompetisi," tegasnya.