Selasa 06 Jul 2021 06:48 WIB

Federer Jadi Petenis Putra Tertua Perempat Final Wimbledon

Federer lolos babak delapan besar Grand Slam lapangan rumput untuk ke-18 kalinya.

Petenis Swiss Roger Federer melakukan servis kepada Adrian Mannarino dari Prancis selama pertandingan putaran pertama tunggal putra pada hari kedua Kejuaraan Tenis Wimbledon di London, Selasa 29 Juni 2021.
Foto: AP/Kirsty Wigglesworth
Petenis Swiss Roger Federer melakukan servis kepada Adrian Mannarino dari Prancis selama pertandingan putaran pertama tunggal putra pada hari kedua Kejuaraan Tenis Wimbledon di London, Selasa 29 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Roger Federer mencatatkan sejarah dengan menjadi petenis putra tertua yang masuk ke perempat final Wimbledon dengan usia 39 tahun 337 hari, mengalahkan rekor 39 tahun 224 hari milik Ken Rosewall di tahun 1974.

Federer lolos babak delapan besar Grand Slam lapangan rumput untuk ke-18 kalinya, setelah mengalahkan petenis Italia Lorenzo Sonego 7-5, 6-4, 6-2, Selasa (6/7) pagi WIB.

"Itu kondisi yang sulit dan setelah set pertama saya merasa mengendalikan pertandingan dengan lebih baik. Saya tidak bisa lebih bersemangat untuk berada di perempat final," Federer menyebutkan, seperti dilansir ATP Tour di laman resminya.

Pertandingan ini sempat terhenti selama 20 menit akibat hujan yang mengguyur, memaksa pemain masuk ke ruang ganti sebelum melanjutkan permainan dengan atap arena yang sudah tertutup.

Namun kondisi ini justru semakin merugikan Sonego yang kesulitan bermain di lapangan basah dan lembap. Tak butuh waktu lama bagi Sonego untuk melakukan kesalahan ganda di hadapan Federer.

"Sungguh menakjubkan perbedaan yang bisa terjadi akibat situasi di dalam dan luar ruangan," kata Federer, pemegang delapan gelar Wimbledon.

Dalam perempat final Grand Slam yang ke-58, juara Grand Slam 20 kali itu akan bertemu unggulan kedua dari Rusia Daniil Medvedev atau petenis Polandia Hubert Hurkacz.

Pertandingan antara Medvedev dan Hurkacz terpaksa ditunda karena hujan dan baru dilanjutkan hari Selasa.

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement