REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Direktur Inter Milan, Alessandro Antonello mengungkapkan sejauh masa perombakan keuangan secara besar-besaran bagi klub. Inter ingin memangkas biaya skuad hingga 20 persen.
Bukan rahasia lagi bahwa pandemi Covid-19 mempengaruhi finansial dari Nerazzurri. Terutama setelah China membatasi investasi usaha luar negeri yang juga berpengaruh pada pemilik Inter, Suning.
Perubahan pertama yang dilakukan Inter adalah dengan menjual Achraf Hakimi ke Paris Saint Germain. Tampaknya, itu bukan jadi akhir dari perubahan dalam klub.
"Tujuannya adalah memangkas biaya skuad sebesar 15-20 persen dengan keuntungan 80 juta euro dari bursa transfer pemain," kata Antonello dilansir dari laman Football Italia.
Antonello menambahkan tujuan utama klub adalah menjual pemain yang tidak masuk dalam proyek klub. Dengan situasi pandemi, klub pun mempertimbangkan untuk meminta para pemain menerima pemotongan gaji.
Pertimbangan itu muncul setelah Inter memperkenalkan sponsor baru pada jersey mereka, Socios. Situs cryptocurrency tersebut menggantikan Pirelli yang telah menempel pada jersey selama 26 tahun.
"Kami beralih ke kemitraan digital, yang mencerminkan perluasan basis penggemar ke tingkat internasional. Terima kasih kepada mitra utama jersey global baru Socios.com, Lenovo sebagai sponsor belakang dan mitra Global Technologydan kemungkinan sponsor lengan juga."
"Kami bertujuan untuk menghasilkan sekitar 30 juta euro per tahun dari kesepakatan tersebut, peningkatan penting dari sebelumnya musim," lanjut Antonello.
Inter Milan lebih terbuka untuk mengutarakan krisis yang dialami dibandingkan klub lain. Musim 2020/2021 menjadi musim yang buruk bagi klub terlebih tidak adanya penonton selama satu musim penuh yang mempengaruhi pemasukan klub.
"Saldo 2020-21 adalah yang pertama di mana kami merasakan efek COVID sepanjang jalan, sekitar 70-80 juta euro lebih sedikit dari pendapatan stadion, jadi kami berharap musim baru dapat melihat stadion dibuka lagi dengan Green Pass untuk penggemar yang divaksinasi. Jika tidak, itu akan menjadi pukulan besar," kata Antonello.