REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Terselip satu pertanyaan ketika hajatan olahraga terakbar di dunia Olimpiade Tokyo 2020 tak menyertakan dua nama timnas Italia dan Inggris pada cabang olahraga (cabor) sepak bola putra. Timnas senior Italia dan Inggris sebagaimana baru saja mencatatkan sejarah dengan bertarung pada partai final Euro 2020 kemarin.
Keperkasaan keduanya tak bisa terlihat di ajang multievent Olimpiade Tokyo 2020. Pada ajang Olimpiade, pesepak bola yang diprioritaskan adalah pemain muda alias U-21.
Dikutip Football Italia, Sabtu (24/7), timnas Italia dan Inggris absen karena kedua negara gagal bermanuver pada ajang Euro U-21. Sementara, ketentuan sebuah negara Eropa menembus Olimpiade adalah harus bisa melangkah hingga partai semifinal Piala Eropa U-21.
Pada kejuaraan yang dimainkan pada 2019 itu, timnas Italia diarsiteki oleh pelatih Luigi Di Bagio. Meski memiliki skuad spektakuler seperti Manuel Locatelli, Patrick Cutrone, Gianluca Mancini, Sandro Tonali, dan Nicolo Zaniolo, laju Italia hanya sampai fase grup.
Pil pahit harus diterima skuad Di Bagio lantaran mereka kalah bersaing dengan Spanyol yang berada di puncak klasemen Grup A. Kekalahan 0-1 dari Polandia terbukti menentukan. Bahkan dengan kemenangan 3-1 atas Belgia, Italia masih kalah selisih gol.
Spanyol kemudian memenangi turnamen, sedangkan Prancis dipromosikan ke semifinal sebagai tim urutan kedua terbaik dengan tujuh poin dibandingkan dengan Italia enam. Begitu pun dengan Inggris U-21 yang justru lebih buruk karena hanya menempati peringkat ketiga Grup C Euro U-21.
Italia adalah tim paling sukses dalam sejarah Kejuaraan Eropa U-21, memenangi turnamen pada tahun 1992, 2004, 1996, 2000 dan 2004. Namun, mereka gagal lolos ketiga kalinya di ajang multievent Olimpiade.