REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi menyebut salah satu faktor kekalahan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo atas wakil Cina Taipei (Taiwan), Lee Yang/Wang Chi-Lin karena terbawa pola permainan lawannya. Ia pun tak kaget dengan permainan lawan karena semua sudah dipersiapkan.
"Hanya tadi saya menilai, Marcus/Kevin terbawa permainan panjang Lee/Wang," kata pelatih yang dijuluki Naga Api dikutip laman resmi PBSI, Selasa (27/7).
Marcus/Kevin tampil menjanjikan dengan memetik kemenangan pada dua partai sebelumnya di Grup A. Namun, ganda putra Indonesia itu harus menelan pil pahit pada laga pemungkas grup.
The Minions, julukan Marcus/Kevin, dibuat bertekuk lutut di hadapan Lee Yang/Wang Chi-Lin dalam drama rubber set 18-21, 21-15, dan 17-21 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Selasa (27/7) siang WIB.
Masih menurut Herry, faktor lain kegagalan Marcus/Kevin adalah keduanya tampil kurang cakap dibanding dua laga sebelumnya dan selalu melakukan kesalahan. Meski begitu, ia tetap yakin anak asuhnya dapat kembali menemukan bentuk permainan terbaik.
"Kalau secara permainan di gim kedua dan ketiga sudah nemu polanya, hanya balik lagi tadi kurang in saja mainnya. Tapi, saya tak khawatir, besok ada waktu untuk evaluasi dan latihan lagi sebelum ke perempat final," sambung pelatih asal Pangkal Pinang.
Di sisi lain, Marcus mengakui apabila kali ini pasangan asal Cina Taipei bermain lebih bagus. Ia menyebut Minions kerap membuat blunder, dengan memulai pertandingan secara lambat yang dimanfaatkan dengan baik oleh Lee/Wang.
Meski kalah pada laga ketiga, Minions tetap lolos sebagai juara Grup A. Itu mengingat Marcus/Kevin unggul jumlah gim 5-2 (3) dibanding dua lawannya itu. Lee/Wang mengumpulkan 5-3 (2) dan Rankireddy/ Shetty 4-3 (1). Alhasil Marcus/ Kevin berhak menyandang status juara grup ditemani Lee/Wang di posisi runner-up.