REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan bintang Brasil Roberto Carlos mengatakan Inggris harus bangga dengan prestasi mereka di Euro 2020. Ia menggunakan pengalamannya sendiri memenangkan Piala Dunia empat tahun setelah patah hati terakhir sebagai contoh bagaimana tim dapat mengubah penderitaan menjadi ekstasi.
Inggris mencapai final turnamen besar pertama mereka dalam 55 tahun musim panas ini hanya untuk menderita kekecewaan pahit. The Three Lions dibungkam Italia lewat adu penalti di Stadion Wembley.
Carlos tahu betapa menyakitkan kekalahan itu dari Inggris. Ia juga sempat merasakan kekalahan di final turnamen internasional besar ketika Brasil, sang juara bertahan, dikalahkan 0-3 oleh Prancis di final Piala Dunia 1998.
Namun, Selecao bangkit kembali dari itu dengan mengklaim mahkota Piala Dunia kelima dan terbaru pada edisi berikutnya di Jepang dan Korea pada tahun 2002. Carlos percaya pasukan Gareth Southgate harus melihat ke depan dengan optimisme.
"Para pemain Inggris harus merasa bangga pada diri mereka sendiri, mereka melakukannya dengan sangat baik untuk mencapai final, mereka kalah dalam pertandingan tetapi itu tidak berarti mereka tidak dapat mencapai final di masa depan dan menang," kata Carlos dikutip dari Sportsmole, Selasa (27/7).
"Ini seperti untuk saya sendiri, pada tahun 1998 kami kalah di final dan memenangkan Piala Dunia berikutnya pada tahun 2002, itulah sepak bola modern," tambahnya.
Carlos, yang mengoleksi 125 caps untuk negaranya, mengawasi Inggris musim panas ini saat ia memuji Luke Shaw setelah rekan setimnya di Three Lions menjulukinya Shawberto Carlos. Ini berkat beberapa penampilan mengesankan sebagai bek kiri yang menyerang.
"Brasil selalu harus menang, ketika mereka kalah itu seperti dunia telah berakhir. Di Amerika Selatan kami terbiasa memenangkan segalanya tetapi situasinya mirip dengan Inggris, kami kalah di final tetapi kami menang final lainnya," kata mantan bek Real Madrid itu.