REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Tampil di babak utama nomor 100 meter putri, Alvin Tehupeiory tidak bisa meningkatkan kemampuan pribadinya dari babak penyisihan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (30/7). Bertanding di heat 2, Alvin finis di urutan kedelapan dengan 11,92 detik, dengan selisih lebih dari satu detik dari peraih medali emas 2016 Elaine Thompson-Herah dari Jamaika, yang finis pertama dengan 10,82 detik.
Juara nasional 100 meter tahun 2019 ini meminta maaf kepada publik Indonesia dan mengucapkan terima kasih atas dukungannya.
"Saya minta maaf belum bisa berbuat lebih baik, terutama kepada masyarakat Indonesia dan orang-orang yang telah mendukung saya. Semoga ke depannya saya bisa lebih baik lagi," kata Alvin dikutip dari NOC Indonesia, Sabtu (31/7).
Alvin memulai dengan baik dan kompetitif di 30 meter pertama. Tapi dia kemudian tertinggal dan finis terakhir. Alvin mengatakan, minimnya kompetisi di masa pandemi mempengaruhi penampilannya. Selain itu, dirinya juga tidak bisa fokus karena sudah cukup lama sejak kompetisi terakhir yang ia ikuti. "Sehingga sedikit mengejutkan bagi saya untuk kembali ke balapan," jelasnya.
Atlet kelahiran Ambon ini tidak pernah menyangka bisa bertanding di Olimpiade, terutama di nomor lari cepat, karena spesialisasinya adalah lari gawang 400 meter. Namun kemenangannya di nomor 100 meter Kejuaraan Nasional 2019 mengubah kariernya. Dia mulai fokus pada nomor 100 meter dan 200 meter.
Balapan melawan pelari nomor dua dunia, Thompson-Herah, Khamica Bingham dari Kanada (peringkat 14 dunia), dan Tatjana Pinto dari Jerman (peringkat 22) merupakan pengalaman mendebarkan bagi Alvin.
"Tentu saja, saya senang melihat Elaine Thompson secara langsung. Ini pengalaman spesial bagi saya. Melihat bagaimana dia melakukan pemanasan, bagaimana dia berlari keluar dari blok awal, dan bagaimana dia tetap tenang. Dia juga sangat ramah," jelas Alvin.