REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Anthony Sinisuka Ginting menceritakan kunci kemenangannya pada laga perempat final ialah dengan bermain sabar dan fokus kala menghadapai pebulu tangkis peringkat tiga asal Denmark Anders Antonsen, Sabtu (31/7).
"Sejak persiapan Olimpiade, saya tidak mau berpikir terlalu jauh. Semua pemain ingin mendapat hasil terbaik di sini. Jangan berharap tinggi, tapi tak boleh rendah juga. Saya ingin menikmati pertandingan di lapangan," kata Ginting seperti dilansir keterangan resmi KOI.
Peraih medali perak Asian Games 2018 itu dipaksa bermain rubber game oleh Antonsen. Setelah mengamankan gim pembuka, nyatanya Ginting ditaklukkan pada gim kedua sehingga memaksa dimainkannya gim ketiga.
Pada gim kedua, ia mengaku bermain terlalu ngotot sehingga kehilangan fokus dan membuat beragam kesalahan yang menguntungkan lawan.
"Saya belajar dari gim kedua, saat melakukan banyak bola panjang ke samping. Jadi saya tidak mau mengulangi lagi, meskipun lawan juga sabar dan memancing saya bermain ke semua sisi," ungkap Ginting.
Namun penampilan Ginting pada awal gim ketiga tidak begitu baik, ia tertinggal saat interval 9-11. Ginting tetap sabar menghadapi permainan lawan hingga akhirnya bisa membalikkan keadaan 15-14 dan menutup laga dengan kemenangan 21-18.
"Laga sangat ketat. Pada gim ketiga saya fokus inisiatif menyerang dan sedang menang angin sehingga sebisa mungkin tidak lob. Saat poin kritis, pikiran saya yang penting menyerang dulu," ujar Anthony.
Penampilan Anthony di perempat final disaksikan langsung oleh Ketua Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo Rosan P Roeslani, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC) Raja Sapta Oktohari serta didampingi Komite Eksekutif Teuku Arlan Perkasa Lukman, Rafiq Hakim Radinal dan Jadi Rajagukguk.
Pada babak semifinal, Ahad, pebulu tangkis peringkat lima itu akan bertemu wakil China Chen Long.
Di atas kertas, Anthony unggul 8-6 dalam catatan pertemuan atas Chen Long. Pertemuan terakhir mereka terjadi di BWF World Tour Finals 2019, kala Anthony menang 21-15 21-15.