Selasa 03 Aug 2021 15:26 WIB

Jaya Raya Akui tak Prediksi Medali Emas Greysia-Apriyani

Imelda Wigoeno mengakui tak memprediksi keduanya bisa meraih medali emas.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Muhammad Akbar
Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii (kiri) dari Indonesia merayakan setelah memenangkan pertandingan Medali Emas Ganda Putri melawan Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan dari China di Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Chofu, Tokyo, Jepang, 02 Agustus 2021.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii (kiri) dari Indonesia merayakan setelah memenangkan pertandingan Medali Emas Ganda Putri melawan Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan dari China di Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Chofu, Tokyo, Jepang, 02 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan ganda putri cabang olahraga badminton, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil meraih emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Keduanya tidak hanya meraih emas pertama bagi Indonesia tapi juga mencetak sejarah sebagai emas pertama dari nomor tersebut.

Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wigoeno mengakui tak memprediksi keduanya bisa meraih medali emas. Dia mengakui sempat khawatir karena keduanya masuk dalam grup neraka.

"Saya lihat di drawing itu grup neraka, karena ketemunya pasangan Jepang yang kuat. Terbukti ketika bertemu di gim ketiga menang tipis di set pertama, kalah jauh di set kedua, kebayang kalau set pertama kalah itu bisa berbahaya," kata Imelda dalam konferensi pers daring, Selasa (3/8).

Beruntung, Greysia dan Apri dapat menyapu bersih babak grup dengan kemenangan beruntun dari sejak babak grup menghadapi wakil Malaysia, Britania Raya dan Jepang. Di babak perempat final dan semi final pun Greysia dan Apri harus menghadapi kesulitan melawan Cina dan Korea.

"Pemain Korea dan Cina ini kuat-kuat, tapi saya tidak mengecilkan pemain saya, karena di Olimpiade banyak hal yang tidak dapat diprediksi, bahkan Kento Momota dan Kevin-Gideon saja kalah di babak awal," kata Imelda.

Imelda terus memantau perkembangan pemainnya dan rutin berkomunikasi dengan keduanya. Dia memberikan pesan pada keduanya untuk tetap berjuang di detik akhir.

"Saya bilang pada mereka semua bisa terjadi, yang penting jangan menyerah, jangan kalah. Kalau terus berjuang belum kalah, tidak ada yang mustahil," kata Imelda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement