REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sepak bola memiliki tren tersendiri dari gaya permainan, formasi tim, hingga kepemimpinan seorang pelatih. Pelatih Persib Persib, Robert Rene Alberts mengakui, selalu mengikuti tren sepak bola dalam melatih timnya.
Robert memiliki banyak waktu luang untuk kembali belajar mengenai apa yang tengah menjadi tren di sepak bola. Dia mencontohkan bagaimana Euro dan Copa America 2020 memperlihatkan perbedaan yang mencolok.
"Jika Anda memperhatikan Piala Dunia, ada perbedaan gaya dan level dalam pengetahuan tentang taktik. Olimpiade yang saat ini berlangsung pun dapat memperlihatkan penampilan pemain muda yang memiliki sedikit pengalaman tapi bisa memahami penerapan taktik," kata Robert, Senin (2/8).
Robert mengakui banyak mempelajari filosofi secara teknis sepak bola baik di FIFA, Eropa, dan Asia. Apa yang telah dia pelajari pun seringkali diterapkan dalam kepemimpinannya.
Menurutnya, penting untuk mengetahui apa yang tengah terjadi di luar sana dan tidak terpaku pada yang ada. Dia mencontohkan ketika dia menjadi pelatih tim nasional Malaysia U-20, dia kesulitan untuk menyamakan kualitas pemain dengan tim-tim Eropa. Karena saat itu Eropa sudah menerapkan pembinaan pemain muda sehingga jam terbangnya lebih tinggi.
"Perbedaan banyak ditemukan meskipun usia mereka sama, bukan soal kualitas atau kemampuan teknik, melainkan soal pengalaman di laga kompetitif karena di sana pemain bisa berkembang," kata Robert.
Ini yang membuat Robert seringkali mendesak perkembangan sepak bola di Indonesia. Menurutnya, bakat cemerlang dari bibit-bibit pemain muda tidak diiringi dengan wadah kompetisi yang bagus. "Ini menjadi hal yang menarik bagaimana bisa menerapkan tren terbaru dalam perkembangan di sepak bola dengan budaya yang terjadi di sepak bola kita," jelasnya.