Senin 09 Aug 2021 05:58 WIB

Sambut Liga 1, Pemain Persela Lamongan Sudah Siap

Fisik pemain sudah mulai membaik, ada perkembangan dibandingkan sebelumnya.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Muhammad Akbar
Pesepak bola Persela Lamongan Sugeng Efendi (kiri) melakukan selebrasi bersama rekannya Hambali (kedua kanan) usai mencetak gol ke gawang PSM Makasar pada lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Gelora Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (7/12/2019).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Pesepak bola Persela Lamongan Sugeng Efendi (kiri) melakukan selebrasi bersama rekannya Hambali (kedua kanan) usai mencetak gol ke gawang PSM Makasar pada lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Gelora Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (7/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Pemain Persela Lamongan menunjukkan peningkatan kondisi fisik yang positif. Hal ini disampaikan Pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan usai timnya menggelar laga uji coba melawan klub lokal, PSHW Babat.

Dalam laga uji coba tersebut, skuat Laskar Joko Tingkir meraih kemenangan 3-0. Meski secara hasil, Iwan Setiawan merasa belum puas, namun dia bersyukur dari hasil laga uji coba tersebut.

Secara permainan tim, dia mengetahui apa saja yang masih perlu dibenahi dari permainan timnya sebelum menghadapi kompetisi Liga 1 2021/2022 yang akan bergulir 20 Agustus mendatang.

“Fisik pemain sudah mulai membaik, ada perkembangan dibandingkan sebelumnya. Karena 30 menit kedua tim masih bermain dengan intensitas yang baik,” kata Iwan dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (8/8).

“Yang jelas kita tidak melihat hasil karena kalau kita lihat hasil 3-0 rasanya belum terlalu puas. Tapi saya bilang sama tim bagaimana tim bisa bermain dengan taktikal dalam kompetisi,” ujarnya.

Iwan menyebut yang saat ini menjadi pekerjaan rumah baginya adalah membenahi transisi permainan timnya. Menurutnya dalam laga uji coba tersebut, para pemain Persela terlalu menunggu pemain lawan tanpa melakukan pressing ke area pertahanan lawan. Sehingga tidak banyak gol yang tercipta dari laga uji coba tersebut.

“Apabila kita kalah bola semua pemain turun di tengah-tengah, kita menunggu lawan. Konsekuensi dari itu kita minim mencetak gol, karena kita menunggu,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement