REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts menyatakan, tidak dapat memprediksi peta kekuatan kompetisi Liga 1 2021. Menurutnya, ada perbedaan mencolok dari musim ini dibandingkan sebelumnya.
Kompetisi Liga 1 rencananya akan dimulai pada 27 Agustus mendatang. Kompetisi di Indonesia yang sudah mati suri lebih dari 1,5 tahun membuat kekuatan tim berbeda.
"Itu akan sangat-sangat tidak terprediksi. Jika kamu melihat Liga Inggris dimulai musim lalu, ketika semua laga digelar tanpa penonton dan persiapan tim berbeda-beda, lalu di tengah-tengah musim ada yang terkena Covid-19 karena itu tidak bisa dihindari, bisa dilihat itu mempengaruhi hasilnya," kata Robert, Selasa (10/8).
Dia mencontohkan keuntungan sebagai tim tuan rumah akan hilang. Hal ini karena suporter dilarang untuk datang ke stadion karena laga digelar tanpa penonton. Hal itu pun terbukti dari hasil mengejutkan yang terjadi di Liga Primer Inggris.
"Tim yang bermain sebagai tuan rumah biasanya sulit ditaklukkan kini bisa mendapat hasil yang buruk karena tiba-tiba mereka tidak bisa didukung pemain ke-12 mereka," kata Robert.
Robert mencontohkan kejadian itu tidak hanya terjadi di Inggris, tapi juga kompetisi sepak bola di negara lainnya. Robert meyakini hal serupa akan terjadi di Indonesia. Tidak ada jaminan tim yang awalnya diprediksi akan merajai klasemen bakal mendapat hasil yang bagus.
"Itu bisa memberi perbedaan, bukan hanya di Inggris tapi di Eropa. Banyak tim yang tidak diduga bisa memenangi liga, semuanya akan berbeda di manapun dan Indonesia juga saya rasa akan sama, sulit diprediksi," kata Robert.