Selasa 10 Aug 2021 21:57 WIB

Arema FC Ziarah ke Makam Pendiri Klub

Ini merupakan bagian dari rangkaian refleksi ulang tahun klub.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Manajemen Arema FC meluncurkan logo dan slogan untuk menandai rangkaian peringatan 34 tahun tim Singo Edan yang jatuh pada Rabu (11/8). 
Foto: dok. Arema FC
Manajemen Arema FC meluncurkan logo dan slogan untuk menandai rangkaian peringatan 34 tahun tim Singo Edan yang jatuh pada Rabu (11/8). 

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Manajemen Arema FC melakukan ziarah ke makam pendiri tim 'Singo Edan', Lucky Acub Zaenal di TPU Kasin, Kota Malang, Selasa (10/8). Kegiatan ini termasuk salah satu tradisi dalam memperingati ulang tahun Arema yang akan jatuh pada 11 Agustus.

Media officer Arema FC, Sudarmaji menyatakan, ziarah tersebut merupakan sebuah tradisi yang harus dijaga. Kegiatan ini juga termasuk bentuk penghormatan atas jasa ‘Sam Ikul’ yang sudah berjuang dalam mendirikan klub.

Pada kesempatan itu, manajemen Arema FC yang juga diwakili oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo dan Manager Arema FC Putri, Fuad Ardiansyah. Mereka sama-sama bmendoakan yang terbaik untuk Sam Ikul sebagai tokoh yang memiliki peran besar atas berdirinya tim Singo Edan. 

“Doa kami panjatkan untuk almarhum yang sudah berjuang dalam mendirikan Arema, sebagai generasi penerus yang mendapatkan amanah untuk menjaga eksistensi tim Singo Edan dalam berkiprah di kompetisi sepak bola Indonesia maka sudah sepatutnya kita tidak melupakan jasa pendiri,” ucap Sudarmaji dalam pesan resmi yang diterima republika.co.id, Selasa (10/8).

Tidak hanya ke makam Sam Ikul, manajemen Arema FC  juga melakukan napak tilas ke tokoh-tokoh Arema FC lainnya yang sudah berpulang. Beberapa di antaranya seperti almarhum Gandi Yogatama  yang merupakan mantan manajer di era Ligina VI dan Ligina IX-XI. Kemudian juga ke makam eks manajer serta sekretaris Arema Mujiono Mujito.

Napak tilas tidak hanya dilakukan untuk tokoh Arema FC yang sudah berpulang.  Kedekatan emosional dengan suporter juga dilakukan dengan memberikan penghormatan terhadap tokoh Aremania yang sudah lebih dulu berpulang. Sebut saja almarhum Ponidi Tembel yang dimakamkan di Sumpil, Kota Malang dan Soertato Cak Sur yang merupakan tokoh Aremania Bululawang. 

Menurut Sudarmaji, perjalanan Arema dari masa ke masa berkaitan dengan banyak tokoh. Hal ini termasuk di dalamnya para pendukung Arema yang dikenal dengan sebutan Aremania. "Banyak yang sudah meninggalkan kita, ini sebagai refleksi sekaligus penghormatan untuk mereka,” kata dia menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement