REPUBLIKA.CO.ID, NYON --UEFA dilaporkan tengah berusaha mengganti aturan Financial Fair Play dengan batas gaji dan pajak barang mewah. Salah satu wacana tersebut adalah membatasi tagihan upan hingga 70 persen dari pendapatan.
Dikutip dari Football-italia, Jumat (13/8), rencana tersebut akan dipresentasikan bulan depan, dan UEFA berharap untuk membuat perubahan resmi tahun depan. Aturan FFP memang sudah dilonggarkan sejak pandemi covid-19 melanda.
Pelonggaran itu memungkinkan pengeluaran yang lebih fleksibel untuk klub. Meskipun La Liga telah menerapkan pembatasan sendiri, yang membuat klub seperti Barcelona terpukul. Berbeda dengan aturan FFP, pembatas gaji 70 persen ini tidak mengatur sanksi yang berat.
Sebab, jika melanggar batas tersebut, klub hanya akan dikenakan pajak barang mewah, yang akan didistribusikan ke klub lain. Namun, pakar olahraga New York Times, Tariq Panja, memperingatkan bahwa pajak hanya akan diperhitungkan sebagai biaya bisnis.
Sebelumnya, fungsi FFP dikritik setelah Manchester City menghabiskan uang lebih dari 100 juta euro untuk membeli Jack Grealish. Sementara Paris Saint-Germain, yang mendapatkan empat pemain top dengan status bebas transfer, mengalami pembengkakan gaji yang sangat signifikan.
PSG memboyong Sergio Ramos, Lionel Messi, Gianluigi Donnarumma dan Georginio Wijnaldum tanpa mengeluarkan biaya transfer. Namun gaji empat pemain tersebut sangatlah besar.