REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 akan dimulai dengan tiga pertandingan awal. Dari tiga pertandingan tersebut akan ditentukan nasib kompetisi selanjutnya.
Hanya ada enam tim yang akan bertanding pada 27-29 Agustus mendatang. Artinya, dua belas tim lainnya harus menunggu evaluasi dari laga tersebut.
Pelatih interim PSIS Semarang, Imran Nahumarury melihat plus minus dari kondisi tersebut. Menurutnya, hal positif yang bisa diambil oleh tim adalah tambahan waktu persiapan.
"Artinya kita bisa persiapan bisa tiga pekan jika sesuai dengan rencana. Nanti tanggal 31 (Agustus) akan dilihat lagi (jadwal kompetisi), jadi total tiga pekan persiapan kita sampai kick-off," kata Imran saat dihubungi republika.co.id, Rabu (25/8).
Namun Imran tidak dapat mengelak adanya hal negatif dari penjadwalan ulang kompetisi. Dia mengakui semangat para pemain sempat terganggu setelah mengetahui PSIS tidak bermain di pekan pertama ini.
"Walaupun kita dua pekan persiapan tapi antusias mereka sangat luar biasa. Jadi dengan adanya penundaan ini mengganggu psikologi mereka," kata Imran.
Apalagi ini bukan kali pertama tim sepak bola mengalami perubahan jadwal di saat mendekati kick off. Untuk itu, Imran membuat program tambahan agar menaikkan semangat pemainnya.
"Setelah mengetahui jadwal diundur, kami dari ofisial menjaga mood mereka agar tetap semangat. Setelah tahu kami tidak bermain tanggal 28, saya berikan libur pada pekan lalu dan baru berkumpul lagi Selasa (23/8). Itu cara saya untuk menjaga mood mereka," kata Imran.
Imran optimistis setelah tiga pertandingan awal berlangsung, kompetisi bisa kembali berjalan. Apalagi, protokol kesehatan ketat dari mulai tes Covid-19 rutin hingga vaksinasi telah dijalankan oleh tim.
"Semua pemain kita sudah divaksin, prokes segala macam sudah kita coba di Piala Menpora kemarin, masa masih tidak bisa (kompetisi) berjalan? Jadi saya masih punya harapan setelah tanggal 31 ini ada kelanjutan liga," kata Imran.