Sabtu 28 Aug 2021 12:44 WIB

Kesuksesan Sapto Bisa Memotivasi Atlet Indonesia Lainnya

Sapto Yogo Purnomo meraih perunggu cabang olahraga atletik Paralimpiade Tokyo.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Pelari Indonesia Sapto Yogo Purnomo berpose sebelum penyerahan medali perunggu dalam nomor lari 100 meter Paralimpiade Tokyo 2020 di Stadion Nasional Tokyo, Jepang, Jumat (27/8/2021). Sapto meraih medali perunggu setelah finis di posisi ketiga dengan catatan waktu 11,31 detik, sementara medali emas diraih pelari Amerika Serikat Mayhugh dan medali perak diraih pelari Rusia Kobesov.
Foto: ANTARA/NPC INDONESIA
Pelari Indonesia Sapto Yogo Purnomo berpose sebelum penyerahan medali perunggu dalam nomor lari 100 meter Paralimpiade Tokyo 2020 di Stadion Nasional Tokyo, Jepang, Jumat (27/8/2021). Sapto meraih medali perunggu setelah finis di posisi ketiga dengan catatan waktu 11,31 detik, sementara medali emas diraih pelari Amerika Serikat Mayhugh dan medali perak diraih pelari Rusia Kobesov.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kontingen merah putih menambah perolehan medali pada ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Kali ini, Sapto Yogo Purnomo berhasil meraih perunggu usai finis ketiga di final cabang olahraga atletik lari 100 meter T37 putra.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI), Heri Akhmadi, menyaksikan langsung perlombaan yang berlangsung di Olympic Stadium, Tokyo, Jumat (27/8) petang WIB itu. Heri mengapresiasi usaha Sapto saat adu kecepatan di lintasan.

"Salut atas perjuangan keras Sapto Yogo Purnomo. Saya yakin penambahan medali ini akan semakin memovitasi para-atlet kita," ujar Heri lewat siaran pers.

Dalam perlomabaan ini, medali emas diraih oleh para sprinter Amerika Serikat, Nick Mayhugh, dengan catatan waktu 10.95 detik. Berikutnya di tempat kedua ada wakil RPC (Russian Paralympic Committee) Andrei Vdovin yang menyelesaikan larinya dengan catatan waktu 11.18 detik.

Dengan demikian, Sapto mengikuti jejak atlet angkat besi Ni Nengah Widiasih. Keduanya telah menyumbang medali untuk kontingan Indonesia di ajang ini.

Sosok asal Banyumas, Jawa tengah itu, sudah malang melintang di berbagai kejuaraan. Baik di level nasional, maupun internasional.

Sapto pertama kali mentas di ajang Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas), sekitar 2016 lalu, di Kota Bandung. Saat itu ia berhasil mendapatkan lima medali emas.

Setahun berselang, ia unjuk gigi di ASEAN Para Games di Malaysia. Dalam kejuaraan di level Asia Tenggara itu, anak tengah dari tiga bersaudara ini meraih dua medali emas di nomor lari 100 m T37 Putra, dan 200 M T37 Putra, serta satu medali perak.

Pada tahun yang sama, Sapto mendapatkan dua perak di ajang Asian Youth Game di Dubai Uni Emirat Arab. Masing-masing di nomor 100 m T37 Putra, dan 200 m T37 putra.

Selanjutnya pada 2018 ia ikut terlibat di panggung World Para Athletics Grand Prix Beijing. Pemuda Banyumas ini meraih satu emas di Negeri Tirai Bambu, Cina.

Masih di tahun yang sama, Sapto turut membela Indonesia di Asian Para Games. Tampil di rumah sendiri, ia mampu mengoleksi dua medali emas. Teranyar, ia berpretasi di Jepang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement