REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liga Primer Inggris telah menghabiskan sekitar 1,1 miliar poundsterling (Rp 21 triliun) untuk berbelanja pemain pada musim panas ini, meskipun pengeluaran keseluruhan telah turun untuk tahun kedua berturut-turut. Pengeluaran ini menjadi yang terendah sejak 2015.
Cristiano Ronaldo, Daniel James, Nikola Vlasic dan Emerson Royal termasuk di antara yang didatangkan secara resmi menjelang penutupan bursa transfer. Ronaldo menyelesaikan langkah mengejutkannya kembali ke Manchester United pada hari terakhir batas waktu transfer.
Kesepakatan terbesar adalah kepindahan Nikola Vlasic senilai 26,8 juta poundsterling (Rp 526 miliar) dari CSKA Moskow ke West Ham. Sementara Chelsea menandatangani Saul Niguez dengan status pinjaman dari Atletico Madrid pada injury time.
Secara total, klub-klub Liga Premier menghabiskan 1,1 miliar poundsterling (Rp 21 triliun) untuk transfer selama jendela transfer, yang dibuka dari 9 Juni hingga 31 Agustus. Pengeluaran itu 11 persen lebih rendah dari total musim panas sebelumnya sebesar 1,3 miliar poundsterling (Rp 25,5 triliun). Ini juga menurun 9 persen dari 2019.
Dalam laporan BBC, Rabu (1/9), menurut perusahaan jasa keuangan Deloitte, ini adalah pengeluaran kotor kolektif terendah oleh klub-klub Liga Primer Inggris sejak 2015. Ini juga kali pertama kalinya terjadi penurunan berturut-turut sejak krisis keuangan global antara 2008 dan 2010.
Beberapa temuan kunci Deloitte lainnya dari bursa transfer antara lain aktivitas tenggat waktu mencapai 150 juta poundsterling (Rp 2,9 triliun), yang berarti klub Liga Primer Inggris telah menghabiskan lebih dari 1 miliar poundsterling (Rp 19,6 triliun) untuk musim panas keenam berturut-turut.
Klub Liga Primer Inggris menandatangani 148 pemain, lebih banyak dibandingkan 132 pemain pada musim panas 2020 dan 128 pada musim panas 2019. Tidak kurang dari 22 persen dari semua pemain yang ditandatangani oleh klub Liga Primer Inggris musim panas ini diperoleh dengan transfer gratis, naik dari 20 persen dari musim panas 2020.
Hanya empat klub Liga Primer Inggris yang tidak mendapatkan pemain dengan status bebas transfer, sementara ada delapan pada musim panas 2020.
"Ini adalah jendela transfer yang luar biasa," kata Dan Jones dari Deloitte. "Mungkin yang paling luar biasa adalah bahwa semua ini telah dicapai dengan pengeluaran yang lebih rendah daripada yang kita lihat dalam dua musim panas sebelumnya."
Ikuti Whatsapp Channel Republika
