REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Martin Odegaard punya alasan mengapa senang kembali ke Arsenal. Menurutnya stabilitas dalam mendapatkan kesempatan bermain adalah alasan utamanya. Hal yang tak ia dapatkan selama di Real Madrid.
Odegaard bergabung dengan Madrid pada 2015 saat usianya masih 16 tahun. Namun ia hanya mencatatkan 11 penampilan bersama tim utama. Ia banyak menghabiskan sebagai pemain pinjaman ke beberapa klub seperti Heerenveen, Vitasse Arnhem, Real Sociedad, dan Arsenal.
Odegaard sebenarnya berharap mendapatkan kesempatan lebih banyak bermain dengan Los Blancos awal musim lalu setelah membuktikan performa apiknya bersama Real Sociedad. Namun ia tetap jarang dimainkan dan hanya mencatatkan sembilan pertandingan sebelum dipinjamkan ke Arsenal pada Januari lalu.
Odegaard kembali ke Madrid usai masa peminjamannya di Kota London berakhir. Namun kini ia kembali ke Arsenal sebagai pemain permanen yang diboyong dengan transfer senilai 30 juta poundsterling (Rp 590 miliar). Pemain internasional Norwegia tersebut mengaku bahagia bisa kembali ke Emirates.
“Saya sangat senang bisa kembali ke Arsenal. Saya menyukainya di sini sejak hari pertama saya datang pada Januari lalu,” kata Odegaard, dilansir dari 90min, Kamis (2/9).
Odegaard membutuhkan stabilitas dalam kesempatan bermain. Ia pun ingin bersama Arsenal di mana banyak pemain bagus yang sama-sama bersedia membawa tim ini kembali ke puncak kesuksesan bersama Arteta yang disebutnya pelatih bagus.
“Itulah mengapa saya pikir Arsenal cukup sempurna untuk saya,” kata Odegaard menegaskan.
Odegaard membuat debutnya bersama Arsenal musim ini dalam kemenangan di Piala Liga Inggris atas West Brom. Dalam laga tersebut ia bermain selama satu jam dan menciptakan satu assist. Odeegard menjadi starter ketika kalah 0-5 dari Manchester City di Liga Primer Inggris beberapa hari kemudian.
Odegaard kini mengalihkan fokus dari Arsenal untuk membela negaranya. Ia bermain 90 menit penuh bersama Norwegia ketika menahan imbang Belanda 1-1 dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa. Selanjutnya, ia akan membantu Norwegia menghadapi Latvia dan Giblaltar.