REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengaku bangga dan bersyukur atas pencapaian kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. Indonesia berada di peringkat 43 dengan torehan sembilan medali, jauh lebih baik dibanding Paralimpiade sebelumnya di Rio de Janiero.
''Alhamdulillah hasil kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 tahun 2021 ini, dua medali emas, 3 medali perak, dan empat medali perunggu. Ini membuat posisi Indonesia naik ke peringkat 43,'' kata Menpora Zainudin dikutip dari laman resmi Kemenpora, Senin (6/9).
Zainudin mengatakan, hasil ini melampaui target pemerintah yang ditetapkan dalam Grand Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), yaitu finis di peringkat 60 Paralimpiade. Oleh karena itu, ia menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan masyarakat Indonesia sehingga para atlet nasional dapat meraih prestasi sesuai yang diharapkan.
''Terima kasih atas dukungan dan doanya sehingga kontingen Indonesia melampaui target yang ditetapkan pemerintah dalam DBON, peringkat 60,'' jelas Zainudin.
Zainudin menyampaikan, pembinaan untuk atlet Paralimpiade telah dimasukkan di dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). DBON itu bukan hanya dibuat untuk pembinaan atlet Olimpiade, melainkan juga untuk Paralimpiade. DBON dapat menjadi tempat untuk meningkatkan prestasi para atlet dengan maksimal di kancah dunia.
Untuk masuk ke ajang paralimpiade ini, lanjut Zainudin, tidaklah mudah. Ada kualifikasi ketat yang harus diikuti.
Di Paralimpiade Tokyo 2020, Indonesia menurunkan 23 atlet untuk mengikuti tujuh cabang olahraga yang dipertandingkan. Zainudin berharap, jumlah atlet yang berangkat untuk Paralimpiade tahun 2024 di Paris bisa lebih banyak. ''Sehingga potensi untuk mendapatkan medali dan prestasi-prestasi akan terbuka lebar,'' kata dia.