REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Mantan General Manager Real Madrid, Jorge Valdano, menilai kepergian Lionel Messi ke Paris Saint-Germain (PSG) merugikan Barcelona dan Real Madrid. Barcelona jelas pihak yang sangat dirugikan dengan kepergian Messi.
Apalagi kegagalan La Blaugrana mempertahankan Messi bukan karena hubungan retak atau permainan Messi menurun sehingga tak akan diperpanjang. Namun Barcelona tak punya kemampuan uang dan terganjal pembatasan gaji oleh La Liga Spanyol.
“Sebuah ilusi tercipta, dan karena semuanya terjadi begitu cepat, sepertinya dia telah dikeluarkan. Dalam permainan di mana identitas sangat penting, menyingkirkan seorang legenda seperti dia tidak hanya menyakitkan, itu juga tidak bisa dijelaskan,” kata Valdano dilansir dari Sportsmole, Selasa (7/9).
Valdano juga menyebut Madrid dirugikan dengan kepergian La Pulga. Sebab kualitas Madrid diukur dari segi kekuatan sang rival. Barcelona sebagai rival abadi selalu bersaing dalam perburuan gelar dengan Messi sebagai tokoh jenius dalam permainan klub asal Katalan tersebut.
Valdano kemudian mengomentari tawaran Madrid pada musim panas ini untuk mengontrak bintang PSG, Kylian Mbappe. Namun Los Blancos gagal membawa Mbappe ke Santiago Bernabeu. Ia mengatakan, Mbappe memiliki satu musim sisa kontraknya dan akan segera berstatus sebagai agen bebas.
Dengan demikian, masa depan Mbappe akan tergantung kepada pemain itu sendiri bukan klub. "Kami harus berasumsi bahwa jika Madrid menghubunginya, setidaknya dia akan merespons,” jelasnya.
Mbappe menjadi target buruan utama Madrid dalam beberapa musim terakhir. Pada musim panas ini, Madrid sudah mengajukan proposal resmi kepada PSG namun ditolak. Sang pemain juga mengisyaratkan hengkang dari PSG jika dinilai dari keengganannya menandatangani perpanjangan kontrak.