REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Berstatus tim ungggulan, Borneo FC Samarinda justru keok satu gol tanpa balas kemarin kontra Persik Kediri di Stadion Pakansari, Bogor. Ady Eko Jayanto menjadi pahlawan Macan Putih setelah membobol gawang Angga Saputra menit ke-79.
Absennya dua pilar yakni Francisco Torres dan Leo Guntara membuat permainan Borneo FC berubah drastis dari pekan lalu. Pola serangan selalu kacau dan tak jelas arah tujuan.
Sepanjang laga, Borneo FC hanya mencatatkan 11 peluang. Dari capaian tersebut hanya dua yang tepat sasaran namun tak berujung gol.
Pelatih Borneo FC, Mario Gomez tak menampik permainan anak asuhnya di bawah performa terbaik. Hal tersebut dipersulit dengan disiplinnya pertahanan Persik sepanjang pertandingan.
"Sebenarnya kami mampu menciptakan beberapa peluang. Secara statistik juga unggul. Namun ada kelengahan di menit akhir sehingga kebobolan," ujar Gomez dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (12/9).
Juru taktik berpaspor Argentina itu mengaku geram sebab dari dua laga terakhir selalu kebobolan di menit akhir. Gomez menegaskan bakal mengevaluasi semua lini agar kejadian tersebut tak terulang lagi.
"Setelah ini kami akan evaluasi. Kekalahan perdana ini sangat berpengaruh besar bagi mental tim," ucapnya.
Hal senada diungkapkan gelandang Borneo FC, Muhammad Sihran. Tak bermain penuh seperti pekan lalu, dia menjanjikan timnya segera bangkit dan melupakan kekalahan
"Sangat kecewa dengan hasil yang didapat. Tapi kami akan berupaya memperbaiki kesalahan dan meraih hasil lebih baik di laga selanjutnya," kata Sihran.