REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Ducati Francesco Bagnaia merayakan kemenangan sempurna di Grand Prix San Marino pada Ahad (19/9), sehari setelah merebut pole position dengan memecahkan rekor Sirkuit Misano. Pecco, sapaannya, tiba di balapan di kampung halamannya itu dengan motivasi tinggi setelah merebut kemenangan perdananya di Aragon satu pekan sebelumnya.
Sang pembalap Italia langsung melesat sejak start dari pole. Ia menahan serangan rival utamanya sekaligus pemuncak klasemen sementara Fabio Quartararo yang harus puas finis runner-up di Misano. Bagnaian finis dengan catatan waktu 41 menit 48,305 detik, unggul 0,364 detik dari Quartararo. Sementara Enea Bastianini meraih hasil terbaiknya sebagai rookie musim ini di tempat ketiga, mempersembahkan podium untuk tim Esponsorama Racing.
"Ketika saya melihat Fabio kehilangan waktu di lap-lap awal lalu mendekati saya di 10 lap terakhir itu terasa sulit, tapi saya mengerahkan segalanya. Saya rasa sulit meraih kemenangan pertama saya di MotoGP dan sekarang saya menang untuk kedua kalinya secara beruntun, saya sangat senang," kata Bagnaia dikutip AFP.
Kendati gagal merebut kemenangan keenam musim ini, Quartararo masih bisa tersenyum. Dengan empat balapan tersisa, El Diablo mempertahankan keunggulan sebagai pemuncak klasemen dengan margin 48 poin dari Bagnaia. Sedangkan juara dunia bertahan Joan Mir menghuni peringkat tiga dengan jarak 67 poin.
"Balapan ini sulit. Saya kehilangan waktu di lap-lap awal. Saya menekan limit saya, saya ingin menang. Ini pertama kalinya saya senang di tempat kedua, bukan karena gap di kejuaraan, tapi karena saya mengerahkan segalanya," kata Quartararo.
Podium itu juga merupakan kali ke-19 bagi Quartararo, paling banyak di antara pembalap Prancis lainnya. Menurut dia, pencapaian itu cukup baik mengingat ia berasal dari Prancis.
"Ini bagus, tapi saya tidak ingin berhenti di sana. Saya bangga dengan langkah ini tapi ini baru awal. Saya ingin melaju lebih jauh lagi," kata dia.