REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Tim bisbol Kalimantan Timur (Kaltim) sudah siap menyambut pertandingan bisbol PON 2020 Papua pada 23 September. Namun, jelang pertandingan di lapangan bisbol Universitas Cendrawasih, Kota Jayapura tersebut, Kaltim sempat mengalami kendala yakni sejumlah peralatan tandingnya tertahan Bea Cukai di Jakarta.
‘’Kami sudah melakukan komunikasi dengan Kemenpora dan meminta bantuan. Kami bersyukur prosesnya telah tuntas,’’ kata Sekretaris Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) Provinsi Kaltim, Firmanudin Jaffar, seperti dikutip dari Antara, kemarin.
Peralatan tanding yang sempat tertahan tersebut adalah alat pemukul bisbol sebanyak dua set. Alat yang didatangkan dari Amerika Serikat itu bagian dari proses pengadaan di KONI Kaltim.
Firman menyebut barangnya dikirim menuju Makassar saat mereka transit di kota tersebut pada Ahad (19/9). Tim bisbol Kaltim bertolak menuju Papua pada Ahad (19/9) dengan transit penerbangan dari Makassar.
Pada Senin (20/9), tim akan diterima oleh panitia PB PON Papua. ‘’Sore harinya, sekitar pukul 16.00 WIT, kita akan langsung melakukan uji lapangan,’’ kata Firman.
‘’Saat ini kondisi khususnya para atlet dalam keadaan sehat, sudah tervaksin Covid-19, dan tinggal menjaga kondisi fisik dan mental sebelum pertandingan," katanya. Tim bisbol Kaltim berkekuatan sebanyak 16 atlet, tiga pelatih dan satu orang manager.