REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelatih Arema FC Eduardo Almeida menyebut bahwa skuatnya sudah melakukan semuanya untuk menang atas PSIS Semarang dalam laga lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, pada Sabtu (25/9) malam, tetapi tak ada satu gol pun tercipta hingga pertandingan berakhir 0-0.
"Kami sudah melakukan segalanya. Kami bermain bagus dengan intensitas tinggi. Yang kurang hanya gol," ujar Eduardo selepas laga dalam konferensi pers.
Juru taktik asal Portugal itu menyebut bahwa para pemainnya telah bekerja keras dalam latihan dan menunjukkan hal itu dalam pertandingan, sehingga ia enggan menyalahkan mereka atas hasil imbang kali ini.
Terkait tekanan dari suporter Aremania kepada dirinya dan tim lantaran Arema FC belum memetik satu pun kemenangan di Liga 1 musim terkini, Eduardo menegaskan bahwa dia mengerti situasi tersebut.
"Saya memahami tekanan itu. Namun, tim setiap hari bekerja dengan kualitas dan profesionalisme. Kami juga ingin menang. Pada laga-laga sebelumnya kami juga menciptakan banyak peluang, tetapi tak ada gol," tutur Eduardo.
Terkait hasil kacamata versus PSIS, gelandang Arema FC Hanif Sjahbandi menegaskan bahwa timnya mesti belajar dari hasil itu.
Arema, Hanif melanjutkan, masih jauh dari target yang diharapkan. Dia pun maklum jika timnya mendapatkan tekanan setelah pertandingan itu.
"Kami sama sekali belum mendapatkan kemenangan. Artinya, mau tak mau kami mesti menang pada pertandingan selanjutnya. Kami juga mau bersaing untuk menjadi juara," kata pesepak bola berusia 24 tahun itu.
Hasil kontra PSIS memperpanjang catatan nirmenang Arema dalam empat pertandingan awal musim ini dan mereka duduk di peringkat ke-14 klasemen atau dua strip di atas zona degradasi dengan koleksi tiga poin.