REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengaku jatuh hati kepada gelandang Paris Saint-Germain (PSG), Marco Verratti. Pemain internasional Italia tersebut menjadi bagian penting PSG saat mengalahkan Man City 2-0 dalam pertandingan Liga Champions, Rabu (29/9) dini hari WIB.
Lionel Messi mencetak gol perdananya untuk PSG di laga tersebut setelah Idrissa Guaye membuka keunggulan. Verrati mampu memainkan peran sebagai pengatur serangan pasukan Mauricio Pochettino untuk bersaing dengan gelandang-gelandang Man City.
“Dia pemain yang luar biasa meski di bawah tekanan. Dia memiliki ketenangan untuk satu sentuhan ekstra dan pada saat itu membuat umpan ekstra di belakang pemain lini tengah kami,” kata Guardiola dilansir dari Tribalfootball.
Verratti memang bukan pemain yang tinggi secara postur tubuh. Namun ketika melihat dia bergerak dan cara bermainnya, ia begitu spesial. Ia pun beberapa pekan lalu mengantar Italia menjuarai Euro 2020.
Verratti yang memiliki gaya bermain pendek merupakan kesukaan Guardiola. Verratti dapat diandalkan untuk membangun serangan dan itu terlihat pada babak pertama.
Di babak kedua, menurut Guardiola, timnya lebih mengendalikan permainan dengan Kevin De Bruyne sebagai pengatur serangan. “Tetapi di babak pertama kami sedikit lunak dengannya,” jelasnya.
Pochettino menurunkan tiga penyerang terbaiknya sekaligus sebagai starter, yaitu Kylian Mbappe, Neymar, dan Messi. Ketiga pemain tersebut pun sering memberikan ancaman terhadap pertahanan Man City. Adapun the Citizens tak menggunakan striker murni di starting XI.
Guardiola memasang Raheem Sterling, Jack Grealish, dan Riyad Mahrez di lini serang. Kemenangan PSG ini membuatnya kini duduk di posisi puncak klasemen Grup A dengan mengemas empat poin, sama dengan tim peringkat kedua, Club Brugge. Sementara Man City merosot ke urutan ketiga.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
