REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Striker Real Madrid Karim Benzema masih menjalin komunikasi intens dengan mantan pelatihnya, Zinedine Zidane. Zizou, sapaan akrab Zidane, mundur dari kursi pelatih Madrid pada akhir musim dan kini Carlo Ancelotti menjadi penggantinya.
Di bawah Zidane, Benzema memenangkan tiga gelar Liga Champions dan memainkan peran penting dalam kesuksesan tersebut. Namun Benzema tetap menjadi ancaman bagi lawan-lawannya meskipun berganti pelatih. Ia telah mencetak delapan gol di La Liga Spanyol musim ini sekaligus memimpin perlombaan perburuan gelar el pichichi atau top skorer.
Di usianya yang sudah 33 tahun, Benzema tak menunjukkan tanda-tanda penurunan ketajaman. Sekarang ia tampak siap mengulang kembali kesuksesan bersama Ancelotti. Pada periode pertama Ancelotti di Madrid, Benzema turut mempersembahkan satu gelar Liga Champions.
“Saya sangat menghormati dia dan Ronaldo. Saya hanya bisa belajar dari apa yang mereka lakukan. Dengan Zizou, saya memahaminya dengan baik. Kami terus berbicara banyak. Dia membantu saya,” ujar Benzema dilansir dari Football-Espana, Sabtu (2/10).
Namun ketika ditanya tentang perbandingan Zidane dengan dirinya, Benzema mengatakan hal tersebut tak bisa dibandingkan. Ia bahkan tak punya pikiran tentang perbandingan tersebut. Benzema sebenarnya lebih banyak memenangkan gelar di Santiago Bernabeu daripada Zidane.
Kendati demikian, keduanya adalah legenda klub dengan keistimewaan dan prestasi masing-masing. Benzema telah berseragam Madrid sejak 2009. Posisinya sebagai ujung tombak tak tergantikan, meski pemain baru silih barganti datang.
Musim ini, Benzema telah tampil dalam sembilan pertandingan di semua kompetisi dan mencetak sembilan gol. Total, ia tampil dalam 568 pertandingan di semua kompetisi dan mencetak 288 gol.