REPUBLIKA.CO.ID, SAN SIRO -- Kapten timnas Italia, Giorgio Chiellini, tetap bangga dengan rekor 37 laga tak terkalahkan Azzurri. Dari rekor tersebut, Italia mempersembahkan gelar Piala Eropa 2020 dengan mengalahkan Inggris di partai final.
Rekor tersebut harus terhenti di tangan Spanyol pada semifinal Liga Bangsa-Bangsa setelah kalah 1-2, di Stadion San Siro, Milan, Italia, Kamis (7/10) dini hari WIB.
Chiellini percaya kekalahan dari Matador merupakan tahap yang diperlukan untuk proses tumbuh yang lebih baik. Ferran Torres membawa Spanyol unggul 2-0 pada babak pertama sebelum Lorenzo Pellegrii memperkecil ketertinggal jelang waktu normal berakhir.
Italia harus bermain dengan sepuluh orang karena Leonardo Bonucci diusir wasit pada menit ke-43. Situasi tersebut yang membuat Italia kesulitan mengembangkan permainan di saat Spanyol bermain apik.
“Sangat disayangkan kekalahan terjadi di Milan, tetapi ada kebanggaan atas hasil yang luar biasa ini,” kata Chiellini kepada RAI Sport dilansir dari Football Italia.
Chiellini menegaskan proses ini harus dilalui oleh Italia untuk lebih berkembang. Chiellini mengakui pertandingan tersebut berjalan sulit. Ia meminta semua pihak bersabar karena terkadang Italia harus menghadapi lawan berat seperti Spanyol.
Akibatnya, Italia gagal memperpanjang rekor tak terkalahkan. Tetapi secara umum, Chiellini tetap memuji rekan-rekannya karena nyaris menyamakan kedudukan dengan 10 pemain. Itu menunjukkan kualitas Italia tak dapat diremehkan.
Kemenangan Spanyol sebuah pembalasan pada semifinal Piala Eropa 2020. Pada saat itu, pasukan Luis Enrique kalah lewat babak adu penalti. Chiellini mengakui tak sabar menantikan laga tersebut dibandingkan di Piala Eropa.
Italia akan melawan tim yang kalah antara Prancis yang berhadapan dengan Belgia untuk memperebutkan tempat ketiga.
“Sekarang kami akan mencoba menampilkan performa bagus, tetapi target sebenarnya adalah mengalahkan Swiss pada November dan mengamankan tempat kami di Piala Dunia 2022,” kata Chiellini menegaskan.