REPUBLIKA.CO.ID, BRIGHTON -- Muncul lagi pemberitaan negatif dari kalangan pesepak bola. Penggawa Brighton and Hove Albion ditangkap polisi di sebuah klub malam.
Pemain tersebut diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita. Kejadian ini berlangsung di The Arch nightclub. Tepatnya di kawasan pesisir daerah Brighton.
Kepolisian Sussex membenarkan informasi ini. Mereka mengamankan dua pelaku pada Rabu (6/10) dini hari, waktu setempat. Jugador Brighton yang ditangkap, berusia 20-an tahun. Ia bersama rekannya yang berumur 40-an tahun.
Oleh polisi, nama pesepak bola tersebut tidak disebutkan. Ini karena pertimbangan hukum. Ia dibawa dalam keadaan tangan diborgol.
Lalu bagaimana tanggapan Brighton? Seorang juru bicara klub tersebut, bereaksi. Pada dasarnya mereka mengakui ada salah satu anggota tim melakukan aksi tak terpuji itu.
"Masalah ini mengikuti prosedur hukum dan klub tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut," demikian pernyatan sang jubir, dikutip dari the Guardian, Kamis (7/10).
Saat ini, kompetisi antarklub, rehat sejenak. Ada jeda internasional. Itulah mengapa sang pemain bisa memiliki waktu menyambangi klub malam.
Namun, ia melakukan tindakan berlebihan. Bukan sekadar menikmati suasana bar. Lebih dari itu, ada pelecehan terhadap pengunjung lainnya.
Brighton diprediksi bakal mengambil langkah tegas. Namun semua tergantung pada hasil pemeriksaan di kantor polisi terlebih dahulu. Terlepas dari peristiwa ini, the Seagulls sedang bagus-bagusnya.
Skuad polesan Graham Potter berada di papan atas klasemen sementara Liga Primer Inggris musim 2021/22. Tepatnya di urutan keenam. Dengan mengantongi 14 poin, Lewis Dunk dan rekan-rekan tertinggal dua angka dari Chelsea di singgasana.