REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai ajang balapan bergengsi internasional MotoGP yang akan digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 20 Maret 2022, dapat menjadi pintu pembuka bagi pemulihan sektor pariwisata Indonesia.
"Kalau kita bicara konteks pariwisata Indonesia, ini sebetulnya merupakan salah satu pintu pembuka untuk pemulihan sektor pariwisata nasional yang sangat signifikan," ujar Eko di Jakarta, Kamis (7/10).
Ekonom itu menilai kemungkinan vaksinasi di Indonesia sudah jauh lebih baik ketika ajang MotoGP di Mandalika tersebut digelar pada Maret 2022.Eko juga melihat bahwa penggemar seri balapan MotoGP sangat banyak jumlahnya, terutama di Indonesia.
Hal ini, lanjutnya, dapat menjadi faktor kunci, selain Indonesia dipandang memiliki sirkuit internasional yang representatif untuk ajang prestisius sekelas MotoGP.
"Saya rasa ini peluang bagus, pertama kondisi COVID-19 di Tanah Air semakin terkendali. Jika tidak ada lonjakan kasus lagi ke depannya, maka event MotoGP di Mandalika ini akan menjadi pengungkit penting bagi sektor pariwisata nasional," kata Eko.
Sebelumnya MotoGP pada Kamis (7/10) merilis kalender provisional musim balapan 2022 di mana Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, bakal menjadi tuan rumah balapan seri kedua pada 20 Maret setelah seri pembuka di Qatar pada 6 Maret.
Dengan panjang lintasan 4,3 km, Sirkuit Mandalika juga akan mendapat kehormatan sebagai arena tes pramusim MotoGP pada 11-13 Februari 2022, satu pekan setelah tes pramusim pertama di Sepang, Malaysia.
Direktur Strategi dan Komunikasi Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Happy Harinto menyambut gembira pengumuman resmi Dorna terkait pelaksanaan MotoGP di Indonesia karena akan mendongkrak sektor pariwisata di Indonesia khususnya di Lombok.