Selasa 12 Oct 2021 22:50 WIB

Pengalaman Pahit Buat Mason Mount Bersedia Divaksin

Mount tak bisa memaksa siapapun apakah bersedia divaksin atau tidak.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Mason Mount dari Inggris beraksi saat semifinal UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Denmark di London, Inggris, 07 Juli 2021.
Foto: EPA-EFE/Frank Augstein
Mason Mount dari Inggris beraksi saat semifinal UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Denmark di London, Inggris, 07 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gelandang Chelsea Mason Mount punya alasan mengapa bersedia divaksin dua kali. Rupanya pengalaman pahit di Piala Eropa 2020 menjadi penyebabnya.

Mount terpaksa menjalani karantina di Piala Eropa 2020 bersama Ben Chilwell selama 10 hari setelah melakukan kontak erat dengan Billy Gilmour yang positif Covid-19 usai pertandingan melawan Skotlandia. Mount menjalani karantina setelah melakoni dua laga Piala Eropa.

Ia harus berlatih sendiri dan melewatkan pertandingan terakhir penyisihan grup melawan Republik Ceska. Mount menjadi pemain cadangan ketika Inggris menang atas Jerman di babak 16 besar.

Pemerintah mempunyai aturan ketat mengenai kekarantinaan bagi mereka yang kontak erat dengan orang positif Covid-19 atau datang dari negara zona merah. Namun dalam pedoman terbaru bagi orang yang telah divaksin dua kali.

"Saya divaksinasi ganda sekarang. Melalui pengalaman itu, melewatkan pertandingan, pertandingan top, memang berdampak pada keputusan saya," ujar Mount, dilansir dari Standard, Selasa (12/10).

Persoalan vaksin kini muncul kekhawatiran di dalam sepak bola Inggris. Pelatih Inggris, Gareth Southgate menilai para pemain rentan menerima teori konspirasi melalui media sosial.

Lima pemain timnas Inggris dilaporkan belum menerima vaksin. Namun Mount tak bisa memaksa siapapun apakah bersedia divaksin atau tidak.

"Tapi, bagi saya, melalui pengalaman itu, itu membuat saya ingin mendapatkannya, dan cukup cepat. Tapi saya pikir untuk pemain [lain], itu tergantung pada keputusan mereka bagaimana perasaan mereka tentang hal itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement