REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris gagal memetik poin penuh dalam laga penyisihan Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa. Menjamu Hungaria di Stadion Wembley, The Three Lions ditahan imbang tamunya tersebut, 1-1, Rabu (13/10) dini hari WIB.
Sorotan pun ditujukan kepada performa kapten sekaligus striker timnas Inggris, Harry Kane, terkait kegagalan melewati adangan Hungaria pada laga ini. Selama merumput di laga tersebut, Kane tercatat hanya melepaskan dua tembakan dengan satu tepat mengarah ke gawang. Ujungnya, pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, menarik keluar Kane dan menggantikannya dengan Tammy Abraham pada menit ke-76.
Kane, yang belum membuka catatan golnya di pentas Liga Primer Inggris musim ini, dianggap belum menemukan performa terbaiknya setelah kegagalannya meninggalkan Tottenham Hotspur pada awal musim ini. Namun, Southgate menegaskan, kegagalan Inggris memetik poin penuh di laga ini bukan semata-mata disebabkan performa kurang memuaskan Kane. Eks pelatih Middlesbrough itu pun memiliki alasan yang cukup kuat untuk mengantikan Kane dengan Abraham pada 15 menit akhir laga tersebut.
"Saya rasa, kami tidak tampil dengan baik secara kolektif pada laga ini. Kami butuh kesegaran di pengujung laga. Karena itu, saya memasukan pemain yang lebih segar. Setiap pergantian pemain di lini serang selalu menimbulkan cerita tersendiri. Saya rasa, menyalahkan satu pemain atas hasil ini tidak adil, karena ini menjadi tanggung jawab kami semua," tutur Southgate seperti dikutip Guardian, Rabu (13/10).
Southgate menilai, kegagalan anak-anak asuhnya memetik poin penuh tidak terlepas dari ketidakmampuan mengawali laga dengan baik. Tantangannya pun tidak berhenti sampai di situ. Hungaria justru kerap mengancam lewat serangan balik cepat. Hal inilah yang membuat Southgate melakukan sejumlah perubahan dalam sistem permainan The Three Lions pada penghujung laga, termasuk dengan kembali menerapkan formasi tiga bek.
"Kami ingin mendapatkan gol cepat pada awal laga. Namun, kami kesulitan dalam memanfaatkan peluang-peluang bersih. Kami juga terlalu terbuka terhadap serangan balik. Perubahan sistem di akhir laga membuat kami bisa mengatasi problem itu. Kendati begitu, permainan kami justru tidak berkembang," kata pelatih berusia 51 tahun tersebut.
Meski gagal memetik poin penuh di laga ini, Inggris masih memuncak klasemen sementara Grup I dengan koleksi 20 poin dari delapan laga, unggul tiga poin atas Polandia, yang berada di tempat kedua. The Three Lions tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi pada dua laga pamungkas Grup I untuk bisa memastikan satu tiket ke Qatar 2022.