REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Newcastle United telah mendesak para penggemar mereka agar menahan diri untuk mengenakan pakaian tradisional Arab atau penutup kepala Timur Tengah saat pertandingan. Imbauan ini disampaikan klub Liga Primer Inggris tersebut dalam sebuah pernyataan pada Rabu (20/10).
Newcastle diakuisisi oleh konsorsium Dana Investasi Publik (PIF) asal Arab Saudi awal bulan ini. Para suporter Newcastle menyambut akuisisi tersebut dengan mendatangi St. James' Park dengan menggunakan jubah dan penutup kepala khas Arab dalam pertandingan kandang melawan Tottenham Hotspur pada akhir pekan lalu, pertandingan pertama di bawah pemilik baru.
"Tidak seorang pun di antara grup pemilik baru dengan cara apa pun tersinggung oleh pakaian para suporter yang memilih untuk merayakan dengan cara ini. Itu adalah sikap yang diakui sebagai niat positif dan menyambut," kata The Magpies yang dikutip Reuters.
"Namun, tetap ada kemungkinan bahwa berpakaian dengan cara ini secara budaya tidak pantas dan berisiko menyebabkan pelanggaran bagi orang lain. Semua orang yang datang ke klub...didorong untuk mengenakan apa pun yang merupakan norma budaya atau agama mereka sendiri, terus mencerminkan komunitas dan kelompok multikultural yang luas serta kaya yang dengan bangga didukung oleh klub."
Sementara itu, Newcastle baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan kontrak pelatih Steve Bruce dengan persetujuan bersama. Asistennya Graeme Jones akan mengambil alih posisi tersebut untuk sementara.