REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, menyatakan penyelesaian masalah doping yang menjerat Indonesia merupakan tanggung jawab penuh Lembaga Antidoping Indonesia (LADI). Meski demikian, Kemenpora bersama National Olympic Committee (NOC) Indonesia akan membantu LADI dalam menuntaskan persoalan yang mengakibatkan bendera merah-putih tidak berkibar di seremoni penyerahan medali emas Piala Thomas, beberapa waktu lalu.
Kemenpora, NOC Indonesia, dan LADI pun membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA yang terdiri dari tujuh orang. Zainudin memastikan satgas akan bekerja lebih cepat mengingat jadwal kompetisi internasional yang padat.
"Saya sampaikan kepada presiden (tentang satgas) dan beliau menyambut baik supaya langkah kami bisa diakselerasi. Saat ini yang diutamakan adalah bagaimana LADI segera memenuhi yang diminta WADA," kata Zainudin dalam keterangan pers, Senin (25/10).
Zainudin menegaskan, LADI tetap menjadi ujung tombak Indonesia dalam menyelesaikan masalah. Sementara pemerintah, lanjut dia, membantu komunikasi dengan pihak WADA agar persoalan lebih cepat selesai. "Leading sector tetap LADI. Pemerintah yang tergabung di dalam (satgas) ada untuk membantu LADI," ucapnya.
Zainudin mengatakan, masalah LADI dengan WADA mendapat perhatian khusus Presiden RI lantaran berkaitan dengan kompetisi olahraga internasional. Dalam waktu dekat, Indonesia akan menggelar berbagai event, seperti Indonesia Masters dan Indonesia Open di Bali yang akan digelar pada November 2021 mendatang.