REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menilai kunci kemenangannya atas pasangan Lu Ching Yao/Yang Po Han di babak 16 besar French Open, Kamis (28/10) petang waktu Paris, ialah karena bermain sabar. Menurut The Daddies, pasangan Lu/Yang punya kelebihan dari aspek tenaga sehingga akan sulit untuk meraih poin jika meladeni setiap serangan lawan.
"Mereka tenaganya kuat, beda dengan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) yang sekarang justru lebih main aman," kata Hendra lewat pesan tertulis PP PBSI di Jakarta, Kamis.
Ganda putra peringkat dua dunia ini mengemas keunggulan di gim pertama dan ketiga, sementara di gim kedua terpaksa menyerah karena kalah inisiatif permainan. The Daddies menang 21-16, 14-21, 21-15.
Dalam laga selama satu jam itu, persaingan kedua pasangan berlangsung sangat ketat. Kejar-mengejar skor yang diwarnai drive dan pengembalian yang rapat terjadi selama pertandingan. Beruntung pengalaman yang dimiliki Hendra/Ahsan membantu kemenangan mereka. Berkat pengembalian yang akurat dan pertahanan yang rapi, mereka bisa mengakali serangan-serangan tajam yang dilayangkan Lu/Yang.
"Di gim pertama kami main dengan pola yang benar, di gim kedua kami sempat hilang fokus dan pola permainan. Kami maunya main kencang, tapi mereka malah lebih enak kalau diajak main kencang," kata Hendra menceritakan.
Belajar dari kesalahan di gim kedua, Hendra/Ahsan pun kembali menerapkan bermain sabar di gim penentu."Di gim ketiga kami kembali ke pola pertama dengan main pelan dan sabar," pungkasnya.
Selanjutnya di perempat final turnamen BWF Super 750 ini, Hendra/Ahsan akan bertemu Ko Sung-yun/Shin Baek-cheol dari Korea Selatan Dalam catatan pertemuan sebelumnya, The Daddies unggul 3-2 atas ganda putra peringkat ke-23 itu.