REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- AC Milan menandai kembalinya ke Liga Champions dengan torehan mengecewakan.
Kembali berkiprah di kasta teratas kompetisi antar klub Eropa usai absen sejak 2014, I Rossoneri malah menelan kekalahan beruntun di tiga laga awal penyisihan Grup B Liga Champions musim ini.
Terakhir, I Rossoneri dibungkam Porto, 0-1, pertengahan bulan lalu. Hasil ini melengkapi hasil buruk di dua laga sebelumnya, tepatnya saat dibungkam Liverpool, 2-3, dan Atletico Madrid, 1-2.
I Rossoneri akhirnya terpuruk di dasar klasemen sementara Grup B tanpa raihan satu poin pun dari tiga laga. I Rossoneri pun bertekad memutus rentetan hasil negatif di pentas Liga Champions tersebut saat menerima lawatan Porto di Stadion San Siro pada matchday keempat penyisihan Grup B, Kamis (4/11) dini hari WIB.
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, mengaku, telah mengantongi cara untuk bisa membungkam wakil Portugal itu di laga tersebut. ''Mereka adalah tim yang kuat. Mungkin saya tidak tahu bagaimana sikap dan pendekatan mereka terhadap laga ini, tapi saya tahu bagaimana cara mereka bermain.”
“Mereka sangat agresif dan memiliki pemain berkualitas di lini serang. Karena itu, kami harus terus waspada dan proaktif. Dengan begitu, kami memiliki peluang untuk bisa mencetak gol,'' tutur Pioli seperti dikutip Football Italia, Rabu (3/11).
Eks pelatih Fiorentina itu menilai, di tiga laga awal penyisihan Grup B, anak-anak asuhnya terlalu banyak membuang peluang. Kondisi ini tidak boleh lagi terulang di tiga laga berikutnya, diawali dari laga kontra Porto.
Para penggawa Milan, tutur Pioli, mesti bisa menjaga fokus dan menampilkan berbagai variasi serangan untuk bisa merobek gawang lawan. Meski tim besutannya masih terpuruk di dasar klasemen sementara Grup B, Pioli masih menyimpan harapan terkait peluang lolos ke babak 16 besar.
Kuncinya, ujar pelatih asal Italia itu, adalah dengan memetik kemenangan di laga kontra Porto yang sekaligus menjadi kemenangan perdana runner-up Serie A musim lalu itu di pentas Liga Champions musim ini.
''Kami memiliki kualitas untuk menghentikan rentetan hasil buruk ini. Kami belum meraih satu poin pun di papan klasemen sementara Grup B. Kini, kami memiliki satu laga untuk mengubahnya.”
“Laga itu (kontra Porto) akan menjadi titik persimpangan buat kami (terus berkiprah di Liga Champions atau terpaksa turun kasta ke Liga Europa),'' kata pelatih berusia 56 tahun itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
