Sabtu 06 Nov 2021 21:33 WIB

Semifinal Rampung, Besok Turnamen Yuzu Masuki Final

Sebanyak 25 wakil PB Djarum akan berlaga di 19 partai final dari total 24 kategori.

Aksi para peserta Yuzu Isotonik Akmil Open 2021 di babak semifinal, Sabtu (6/11).
Foto: Dok. Meg
Aksi para peserta Yuzu Isotonik Akmil Open 2021 di babak semifinal, Sabtu (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG – Rangkaian paga semifinal Yuzu Isotonic Akmil Open 2021 mulai bergulir pada Sabtu (6/11) pagi di GOR Djarum, Magelang, Jawa Tengah. Sebanyak 48 partai dari 24 kategori digelar dan mempertemukan para pebulu tangkis muda dari berbagai klub di Indonesia. Beberapa atlet unggulan mendapatkan perlawanan sengit dari lawan-lawan mereka di kejuaraan yang telah berlangsung sejak 28 Oktober dan akan berakhir pada Ahad (7/11).

Ke-24 kategori yang dipertandingkan di YUZU Isotonic Akmil Open 2021, terdiri dari Usia Dini U11 (putra dan putri), Tunggal Anak U13 (putra dan putri), Tunggal Pemula U15 (putra dan putri), Tunggal Remaja U17 (putra dan putri), Tunggal Taruna U19 (putra dan putri), Tunggal Dewasa (putra dan putri), Ganda Pemula U15 (putra dan putri), Ganda Remaja U17 (putra dan putri), Ganda Taruna U19 (putra dan putri), Ganda Dewasa (putra dan putri), Ganda Pemula Campuran U15, Ganda Remaja Campuran U17, Ganda Taruna Campuran U19, dan Ganda Dewasa Campuran. 

Pada masing-masing kategori, para pebulu tangkis unggulan menghadapi rintangan yang tak mudah guna mengamankan tiket partai final yang akan digelar besok, Ahad (7/11). Pada kategori Tunggal Taruna Putri U19 yang mempertemukan unggulan teratas Mutiara Ayu Puspitasari dengan unggulan keempat Ruzana. 

Ruzana, juara tunggal putri U-17, U-19 & Dewasa pada Liga PB Djarum 2020, perlu waktu sekitar 40 menit sebelum mengakhiri perlawanan Mutiara, rekan satu asrama di PB Djarum Kudus. Atlet asal Lubuklinggau, Sumatra Selatan itu menang dua gim langsung atas Mutiara 21-16, 21-13. Pada partai final, Ruzana akan bertemu Kyla Legiana Agatha dari klub Mutiara Cardinal Bandung. "Besok, saya harus dapat bermain konsisten, fokus dengan diri sendiri, dan jangan terbawa dengan permainan lawan," ujar dia.

Namun, laju mulus Ruzana di Taruna Tunggal Putri U19 tersebut tak berlanjut di nomor Tunggal Dewasa Putri yang mempertemukan dia dengan peraih medali perunggu Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 Gabriela Meilani Moningka. Ruzana takluk setelah bermain dua gim 22-24 dan 16-21 atas atlet berdarah Minahasa tersebut. 

Ruzana mengakui, Gabriela memang lawan yang cukup tangguh. Terlebih lagi, ia baru kali pertama bertemu Gabriela sehingga belum mengetahui pola permainan sang lawan. “Gabriela pintar mengubah tempo permainan, kadang cepat kadang lambat, Itu yang membuat saya sulit membaca arah permainan dan membuat mati langkah,” kata Ruzana menjelaskan. 

Pada kategori yang sama, Gabriela akan ditantang oleh Kyla yang sukses melanggeng ke final setelah mengalahkan Mutiara 21-15, 21-15 dalam waktu 44 menit. Kekalahan Mutiara terbilang cukup mengejutkan, setelah sehari sebelumnya atlet asal Ngawi, Jawa Timur, tersebut, mampu mengalahkan Fitriani asal Exist Badminton Club. Sementara bagi Kyla, kemenangan tersebut sekaligus memastikan dua tiket final pada dua kategori, yakni Tunggal Taruna Putri U19 dan Tunggal Dewasa Putri. 

"Lawan Mutiara, saya mencoba bermain tanpa beban. Karena sudah masuk semifinal, jadi saya tidak berpikir apa-apa kecuali mengeluarkan kemampuan yang terbaik dan memaksimalkan permainan," papar Kyla. 

Mengenai peluangnya pada dua partai final, Kyla mengincar gelar juara pada kategori Tunggal Taruna Putri U19. "Kalau prioritas, pastinya di taruna dulu karena sesuai dengan umur saya. Lawan pun seumur dengan saya," tanggapnya. Kemudian pada kategori Tunggal Dewasa Putri di mana ia berhadapan dengan Gabriela. "Saya akan mencoba kembali bermain tanpa beban, nothing to lose. Selain usia, peringkat Gabriela juga di atas saya. Jadi karena sudah masuk final, saya akan memberikan yang terbaik, nggak mau berpikir yang lain dulu," kata dia.

Kemudian pada kategori Tunggal Taruna Putra, Muhammad Halim As Sidiq dari klub Victory Bogor yang juga unggulan pertama, mengalahkan unggulan ketiga Bagas Dwi Maulana asal klub Mutiara Cardinal Bandung. Dalam tempo 55 menit, Halim menyudahi perlawanan Bagas melalui drama tiga gim 10-21 21-18 21-9.

"Saya sempat ragu-ragu pada gim pertama, makanya ketinggalan jauh. Lalu gim kedua, saya coba untuk lebih berani setelah saya lihat Bagas justru mengendurkan permainan. Gim ketiga, saya merasa lebih yakin lagi karena saya menduga Bagas sudah capek. Saya coba main sabar dan Alhamdulillah, menang," jelasnya.

Pada partai final, Halim bakal bertemu dengan Aquiritto Jesse Cahyadi dari klub Sony Dwi Kuncoro Badminton Training Surabaya, yang menang atas Alexandria Da Matta asal Sekolah Khusus Olahraga Ragunan, 21-19, 15-21, 21-14.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement