Ahad 07 Nov 2021 21:37 WIB

PSSI Laporkan Dugaan Pengaturan Skor, Ini Respons Menpora

Ia juga yakin pihak kepolisian dapat mengungkap kasus tersebut.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memberikan keterangan pers terkait dugaan pengaturan skor Perserang Serang pada Liga 2 2021 di Kantor PSSI, Jakarta, Sabtu (6/11). Menurut Mochamad Iriawan, laporan tersebut merupakan komitmen PSSI guna melimpahkan dugaan pengaturan skor dalam pertandingan di Liga 2 2021 ke aparat kepolisian.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memberikan keterangan pers terkait dugaan pengaturan skor Perserang Serang pada Liga 2 2021 di Kantor PSSI, Jakarta, Sabtu (6/11). Menurut Mochamad Iriawan, laporan tersebut merupakan komitmen PSSI guna melimpahkan dugaan pengaturan skor dalam pertandingan di Liga 2 2021 ke aparat kepolisian.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengapresiasi langkah PSSI melaporkan dugaan pengaturan skor (match fixing) yang melibatkan eks pemain Perserang Serang ke pihak kepolisian. Menpora Zainudin Amali di Makassar, Ahad (7/11), berharap laporan PSSI ke pihak kepolisian segera mendapatkan hasil.

"Mudah-mudahan langkah yang dilakukan PSSI segera ada hasilnya," katanya usai menghadiri acara sosialisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di salah satu hotel di Makassar.

Ia juga yakin, kepolisian dapat mengungkap kasus tersebut. Termasuk mendapatkan siapa yang menjadi otak di balik kejadian tidak sportif tersebut.

"Kalau tidak ada otaknya, maka tidak mungkin. Semoga ini memberikan efek jera agar tidak terjadi lagi kedepan," katanya.

Ia juga berharap, sepak bola Indonesia yang makin baik dan telah mendapatkan kepercayaan masyarakat pecinta bola di tanah air terus terjaga. "Jadi jangan sampai rusak karena ulah satu dua orang," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Menpora juga siap mendiskusikan soal keinginan PSSI mengaktifkan kembali satgas mafia bola untuk mencegah kejadian memalukan di sepak bola Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement