Ahad 14 Nov 2021 10:24 WIB

Tonali Akui Italia Kurang Konsentrasi saat Lawan Swiss

Kini Italia harus melakoni laga penentuan jauh dari rumah.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain depan Italia Domenico Berardi, pemain depan Italia Federico Chiesa dan pemain tengah Italia Bryan Cristante bereaksi di sebelah bek Swiss Manuel Akanji setelah pertandingan Grup C Kualifikasi Eropa Piala Dunia 2022 antara Italia dan Swiss di Stadio Olimpico di Roma, Italia, 12 November 2021.
Foto: EPA-EFE/JEAN-CHRISTOPHE BOTT
Pemain depan Italia Domenico Berardi, pemain depan Italia Federico Chiesa dan pemain tengah Italia Bryan Cristante bereaksi di sebelah bek Swiss Manuel Akanji setelah pertandingan Grup C Kualifikasi Eropa Piala Dunia 2022 antara Italia dan Swiss di Stadio Olimpico di Roma, Italia, 12 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sandro Tonali mengakui Italia kurang konsentrasi, saat ditahan imbang Swiss 1-1 dalam kualifikasi Piala Dunia, kemarrin. Namun, geladang Gli Azzurri ini menegaskan, tiket Piala Dunia 2022 masih ada di tangan Italia. Azzurri harus bangkit setelah tertinggal lebih dulu oleh gol Silvan Widmer. Giovanni Di Lorenzo membuat juara Euro 2020 itu menyamakan kedudukan.

Jorginho memiliki kesempatan untuk membawa Italia menang, ketika Domenico Berardi dijatuhkan di kotak penalti. Namun gelandang Chelsea tersebut gagal mengeksekusi penalti dengan baik. Namun Tonali tidak menyalahkan Jorginho. Ia menilai hal tersebut biasa terjadi dalam sepak bola.

Baca Juga

''Kami kebobolan lewat serangan balik yang mengubah permainan. Tapi Kami bereaksi dengan sangat baik dan itu yang penting. Kami kurang konsentrasi, tapi kami tidak boleh menyerah sekarang,'' ujar Tonali, dikutip dari Football-italia, Ahad (14/11).

Hasil imbang tersebut membuat Italia harus menjalani hidup mati melawan Irlandia Utara. Sebab, meski berada di puncak Grup C, Italia memiliki poin yang sama dengan Swiss. Italia hanya unggul selisih gol. Karena itu, Italia harus menang dalam laga terakhir kualifikasi. Jika kalah atau imbang, maka nasib mereka akan ditentukan oleh hasil Swiss melawan Bulgaria.

Kapten timnas Italia Leonardo Bonucci ikut bereaksi. Ia mengakui, pada babak pertama, timnya tidak bermain seperti yang mereka harapkan. Ia dan rekan-rekannya terlalu lambat menggerakkan bola.

"Kemudian pada babak kedua, kami bermain lebih banyak. Kami melakukan banyak upaya untuk memenangkan pertandingan. Sayangnya Sommer membuat beberapa penyelamatan hebat. Kami tidak beruntunhg dengan beberapa rebound, dan kami gagal mengeksekusi penalti (menjadi gol)," kata Bonucci.

Statistik menunjukkan, kedua tim sama-sama berpeluang meraih tiga poin. Tuan rumah tidak benar-benar mendominasi. Anak asuh Roberto Mancini lebih banyak memenang bola.

Italia memiliki 11 total shots, dengan empat di antaranya tepat sasaran. Sementara para jugadir Swiss membuat 10 tembakan, dengan dua shots on target. Pada menit ke-90, Gli Azzurri mendulang peluang emas untuk berbalik unggul.

Pasukan biru mendapat hadiah penalti. Sayang, Jorginho yang menjadi algojo, gagal menunaikan tugasnya dengan baik. Tendanganya melambung di atas mistar gawang Yann Sommer.

"Jorginho penendang penalti kami dan akan terus seperti itu. Empat bulan lalu dia membawa kami ke final (Piala Eropa 2020) dengan penalti yang menentukan melawan Spanyol. Kami semua membuat kesalahan, kami harus melihat ke depan," ujar Bonucci.

Ia meminta rekan-rekannya segera mengalihkan fokus ke partai lanjutan. Italia akan bertamu ke markas Irlandia Utara. Duel tersebut berlangsung di Windsor Park, Belfast, Selasa (16/11) dini hari WIB.

Nantinya, pada pertandingan lain, Swiss menjamu Bulgaria di Lucerne. Kedua tim sama-sama mengoleksi 15 angka dari tujuh laga. Gli Azzurri masih berada di singgasana karena unggul selisih atas Rossocrociati. Artinya, partai terakhir sangat menentukan perjalanan mereka menuju Qatar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement