REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Patrick Vieira mulai menancapkan tajinya bersama Crystal Palace. Ia telah melatih Palace dalam 11 pertandingan Liga Primer Inggris musim 2021/22. Hasilnya, the Eagles cuma merasakan dua kekalahan.
Selebihnya, Christian Benteke dan rekan-rekan bermain imbang dalam enam kesempatan dan meraih tiga kemenangan. Dua dari tiga kemenangan the Glaziers tercipta saat berhadapan dengan Manchester City dan Tottenham Hotspur. Palace kini berada di posisi 10 dengan nilai 16, hanya berselisih empat angka dari Arsenal di peringkat lima.
Itu memberi kesan awal positif terkait sepak terjang Vieira di Selhurst Park. Pria Prancis itu merupakan suksesor Roy Hodgson. Sejumlah pihak yang mengikuti kiprahnya ketika memasuki dunia kepelatihan tidak merasa heran jika eks kapten Arsenal ini bakal jadi arsitek jempolan.
Semua bermula dari 2011 lalu. Tepatnya ketika Vieira memutuskan gantung sepatu. Viera yang terakhir kali bermain di Manchester City, bertahan di klub tersebut. Ia menerima peran pelatihan dan pengembangan pemain muda the Citizens. Pada momen itu, Vieira menjalin relasi yang erat dengan mantan winger the Gunners, Brian Marwood yang bekerja di City Football Group. Marwood yang mengalihkan perhatian Vieira ke dunia kepelatihan.
"Ketika saya berhenti bermain, saya tidak tahu jalan mana yang akan saya ambil. Saya beruntung memiliki Brian di samping saya. Dia membimbing saya, dan membuka pikiran saya di sisi manajerial," kata juru taktik 45 tahun, dikutip dari BBC, Kamis (18/11).
Berkat saran Marwood, Vieira banyak menghabiskan waku bersama anak-anak di akademi Manchester City. Ia pun semakin menyukai aktivitas tersebut. Ia mulai melebarkan sayap.
Tentu saja Vieira tak ingin selamanya menangani tim junior. Ia menjalin komunikasi dengan eks rekan setimnya di tim nasional Prancis, Marcel Desailly. Oleh Desailly, Vieira direkomendasikan untuk belajar menjadi pelatih profesional di pusat pengembangan Sepak Bola Wales, Dragon Park.
Rupanya lingkungan di Dragon Park memberinya kenyamanan untuk belajar. Sebab, di sana ada Kesetaraan. Ia berproses bersama Thierry Henry, Roberto Martinez, Craig Bellamy, dan sejumlah figur yang baru gantung sepatu.
Mantan bek Crystal Palace Craig Harrison berada di jalur saya sama dengan Vieira ketika menjadi pelatih The New Saints FC. Sebagai pemain, keduanya pernah berhadapan di lapangan. Kali ini, Harrison melihat sosok Vieira yang berbeda.
"Dia berbicara dengan lembut. Dia pendiam. Dia tidak terlalu agresif ketika dia melatih atau ketika di berbicara," ujar Harrison.
Ia melihat Vieira sangat terobsesi dengan sepak bola. Menurut dia, itu sesuatu yang lumrah jika ingin mencapai puncak. Vieira menjalani debut sebagai pelatih profesional di New York City pada November 2015. Klub tersebut berlaga di kompetisi Major League Soccer di Amerika Serikat.
Bukan tugas yang mudah untuknya. Di kamar gantinya, ada tiga nama besar yang pernah meraih segalanya di Eropa. Para pemain tersebut antara lain, Andrea Pirlo, David Villa, dan Frank Lampard. Masih ada beberapa pemain lokal yang berpengalaman di MLS.
Vieira melalui ujian perdana dengan baik. Ia benar-benar bersikap selayaknya teman. Namun pada saat yang sama, ia tak segan menghukum seseorang yang berlaku indisipiliner.
#OTD in 1997: Patrick Vieira scored this wondergoal against Manchester United at Highbury.
— Throwback Arsenal (@ThrowbackAFC) November 9, 2021