REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan petenis ganda nomor satu dunia Peng Shuai dilaporkan menghilang usai menuduh mantan wakil perdana menteri China, Zhang Gaoli, memaksa untuk melakukan hubungan seks. Peristiwa ini bermula dari sosial media pribadi Peng Shuai yang diunggahkan pada 2 November lalu.
Merespons dengan cepat, postingan media sosial Peng langsung dihapus dan topik tersebut dibungkam dari perbincangan netizen China. Skeptisisme juga menyelimuti keaslian unggahan Peng, yang muncul di media dengan pemerintah bersikeras dia aman dan menyangkal tuduhan penyerangan seksual yang telah dibuat oleh mantan perdana menteri Zhang Gaoli.
Dengan keprihatinan atas keselamatan dan keberadaan Peng yang terus berkembang menjadi persoalan global pun dunia, Komite Olimpiade Internasional (IOC) didorong untuk mengambil tindakan tegas dengan tuan rumah Olimpiade Beijing 2022.
"Jika itu tidak diselesaikan dengan cara yang masuk akal segera, itu mungkin lepas kendali. Itu bisa memungkinkan (IOC mengambil jalur yang lebih keras)," kata Dick Pound vice-president IOC dilansir Reuters, Sabtu (20/11).
Meskipun kemarahan tidak mungkin menghentikan Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing pada bulan Februari, anggota senior IOC mengatakan, badan global itu tidak akan sepenuhnya mengesampingkan kasus tersebut.
"Apakah itu meningkat menjadi penghentian Olimpiade, saya meragukannya. Tapi Anda tidak pernah tahu," sambung Pound.
IOC sebelumnya menolak untuk mengomentari masalah Peng, dengan mengatakan pihaknya percaya akan ada diplomasi untuk menawarkan peluang terbaik bagi solusi tersebut.
"Saya tidak tahu apakah kita sudah sampai di sana, tapi saya yakin mereka (Komite IOC) mengikuti ini untuk melihat ke mana arahnya," kata Pound.
Di sisi lain, Asosiasi Tenis Putri (WTA) mengancam akan menarik turnamen dari China. Di saat yang bersamaan, Gedung Putih meminta Beijing membuktikan petenis putri itu aman.
Sementara beberapa petenis top dunia, termasuk Serena Williams, Naomi Osaka, dan Andy Murray telah menyatakan keprihatinan mereka atas Peng, dengan tagar #WhereIsPengShuai menjadi topik teratas di dunia.
Bahkan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic mengatakan, olahraga harus berdiri bersama atas hilangnya bintang tenis Peng. Pun mendukung ancaman WTA untuk membatalkan acara di China jika mereka tidak dapat memberikan bukti keselamatannya.