REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kompetisi basket tertinggi di tanah air, Indonesian Basketball League (IBL) yang rencananya dimulai pada 13 Januari 2022 bakal bergeliat. Hadirnya empat tim baru yang membuat peserta menjadi 16 tim (terbanyak sepanjang perhelatan IBL) dan juga kembalinya para pemain asing di kompetisi basket tertinggi di negeri ini.
Jika situasi pandemi covid-19 bersahabat maka sejumlah kota sudah menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah penyelenggara. Diantaranya adalah Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya dan Denpasar menjadi pemerintah provinsi yang sudah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan IBL 2022.
Sejumlah rangkaian agenda IBL sejauh ini sudah mulai berjalan. Mulai dari kegiatan rookie combine, draft rookie dan pemain asing serta yang terbaru adalah pembagian grup atau pool.
Seperti sebelumnya peserta dibagi dua pool, Merah dan Putih. Masing-masing pool berisi delapan klub. Juara bertahan Satria Muda Pertamina berada pada pool Merah dan runner up Pelita Jaya Bakrie muncul pada pool Putih.
“Kedua tim teratas pada musim lalu, Satria Muda Pertamina Jakarta dan Pelita Jaya Jakarta berada dalam pot 1. Kemudian diikuti pada pot 2 adalah semifinalis musim lalu, West Bandits Solo dan Dewa United Surabaya . Pada pot 3 bergabung dua tim yang lolos ke play off musim lalu, DNA Bima Perkasa Jogja dan Prawira Bandung. Sepuluh tim lainnya ada di pot 4,” jelas Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah.
Pelatih Tangerang Hawks, Efri Meldy, menyambut dengan penuh antusias hasil pembagian pot kompetisi IBL 2022. Ia yakin persaingan bakal semakin ketat.
“Berada di pool manapun sama-sama beratnya. Saya akan lebih fokus pada gim demi gim,” kata pelatih Tangerang Hawks, Efri Meldy.
Menariknya, pasukan Hawks akan bersaing dengan mantan klub sang pelatih, Satya Wacana Saints Salatiga. Melihat hasil drawing IBL 2022, CEO Dewa United Surabaya Michael Oliver Wellerz pun memberikan tanggapan. Menurutnya, hasil drawing IBL 2022 cukup seru.
"Hasil Drawing IBL 2022 saya lihat sangat ketat. Persaingan di kedua grup sangat seru, bahkan bisa dibilang sama-sama grup neraka," kata pria yang akrab disapa Owe tersebut.
Terlebih di grup Putih, yang menurutnya persaingannya cukup menarik. Pasalnya grup tersebut dihuni beberapa tim baru yang akan menjalani debut di IBL.
"Grup Putih cukup menarik dan patut diwaspadai juga. Karena kita kan belum tahu seperti apa kekuatan tim-tim baru, jadi masih sama-sama membaca peta kekuatan di awal musim," tutur Owe.
Untuk format pertandingan tim yang berada pada satu pool akan memainkan format kompetisi penuh atau dua kali bertemu. sementara untuk lintas pool akan berlangsung dengan sistem round robin hanya satu kali berhadapan.
“Delapan tim terbaik akan maju ke babak play off. Babak play off direncanakan akan berlangsung dengan sistem home and away dan format best of three,” jelas Junas.
Di babak play off, peringkat pertama akan ditantang peringkat delapan, peringkat kedua melawan peringkat ketujuh, rangking ketiga menghadapi urutan keenam, dan posisi keempat bertarung melawan peringkat kelima. Total babak reguler akan memainkan 176 pertandingan, sedangkan di babak play off bakal tergelar 21 pertandingan.
Juara bertahan Satria Muda musim ini tidak terlalu banyak merekrut pemain lokal. Hingga saat ini hanya satu pemain yang baru bergabung bersama tim yang bermarkas di Kelapa Gading tersebut yakni Anthoni Erga yang direkrut dari Saints Satya Wacana Salatiga.
Padahal ada empat pemain yang keluar. Rivaldo Tanra Panghestio memutuskan pensiun, Bima Riski, Christian Gunawan dan Kristian Liem habis kontraknya dan memilih berpetualang dengan tim lainnya di kompetisi nanti.
Jika melihat komposisi pemain lokal Satria Muda memiliki kedalaman skuad yang lebih. Ada lima pemainnya masuk timnas yakni Arki Dikania Wisnu, Hardianus Lakudu, Muhammad Sandy Ibrahim, Juan Lurent Kokodiputra dan Kevin Yonas Sitorus. Ditambah Anthoni Erga dan juga Ali Bagir membuat SM tetap menjadi tim unggulan.
Selain SM, klub yang memiliki komposisi pemain lokal yang cukup berbahaya adalah finalis musim lalu Pelita Jaya, serta Dewa United yang musim ini sangat aktiv mendatangkan pemain.
Namun IBL musim depan akan ada dua pemain asing dengan aturan hanya boleh satu pemain yang bermain di lapangan. Pastinya ini akan membuat peta persaingan sulit ditebak.
Kontribusi pemain asing ini juga pastinya akan menentukan sejauhmana klub bisa bersaing. Apalagi banyak pemain asing baru yang belum diketahui kemampuannya.
Sejumlah tim IBL ada yang lebih suka memilih pemain asing yang belum pernah main di Indonesia. Klub memilih pemain asing yang baru, berdasarkan statistik dan cuplikan pertandingan sang pemain.
Sebagian lagi lebih suka merekrut pemain yang pernah main di IBL. Satria Muda dan Pelita Jaya lebih memilih pemain lama yang sudah ketahuan kemampuannya. Ini tentu ada plus dan minusnya. Pastinya hal ini akan membuat IBL 2022 lebih seru.
Berikut pembagian pool IBL 2022
Divisi Merah:
Satria Muda Jakarta
West Bandits Solo
Bima Perkasa Jogja
Tangerang Hawks
Bumi Borneo Pontianak
Satya Wacana Salatiga
Pacific Caesar Surabaya
Indonesia Patriots.
Divisi Putih:
Pelita Jaya Jakarta
Dewa United Surabaya
Prawira Bandung
Bali United
Hangtuah Jakarta
NSH Mountain Gold Timika
RANS PIK
Evos Bogor.