Kamis 25 Nov 2021 18:56 WIB
...

Deretan Kekalahan Menyakitkan yang pernah Diderita Messi

Lionel Messi tak selamanya mengakhiri laga dengan kemenangan dan kegembiraan.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Reaksi Lionel Messi dari Paris Saint-Germain (PSG) saat pertandingan sepak bola Grup A Liga Champions UEFA antara Manchester City dan PSG di Manchester, Inggris, Kamis (25/11) dini hari WIB.  PSG kalah 1-2 dari Manchester City.
Foto:

4. Bolivia 6-1 Argentina (Kualifikasi Piala Dunia 2010 Zona CONMEBOL)

Melakoni laga tandang ke Bolivia selalu menghadirkan tantangan tersendiri buat tim-tim asal Amerika Selatan. Sebabnya, homebase timnas Bolivia, Stadion Hernando Siles, terletak di ketinggian 3.100 meter di atas permukaan laut. Kadar oksigen kerap membuat para penggawa tim tamu cepat mengalami kelelahan. Tantangan itu pula yang dihadapi Argentina kala melakoni laga tandang ke markas Bolivia pada laga ke-12 babak kualifikasi Piala Duni 2010, awal April 2009.

photo
Pemain Argentina Lionel Messi meninggalkan lapangan pada akhir pertandingan sepak bola melawan Brasil untuk kualifikasi Piala Dunia FIFA Qatar 2022 di Stadion Bicentenario di San Juan, Argentina, Selasa, 16 November 2021. - (AP/Natacha Pisarenko)

Namun, tidak ada yang menyangka, Argentina bakal menelan kekalahan dengan selisih gol yang begitu besar. Albiceleste menyerah, 1-6, dari tim ruan rumah. Messi, yang saat itu baru berusia 22 tahun, terlihat kesulitan untuk bisa mencari celah di lini belakang Bolivia. Begitu pula dengan kegagalan Albiceleste mengimbangi ritme permainan tim tuan rumah. Argentina akhirnya menelan kekalahan terbesar dalam 60 tahun terakhir.

5. Bayern Muenchen 8-2 Barcelona (Perempat final Liga Champions 2019/2020)

Pandemi Covid-19 memaksa Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) untuk melakukan sedikit modifikasi dalam format babak gugur Liga Champions musim 2019/2010. Pada musim tersebut, fase gugur hanya digelar dalam format satu laga di lokasi netral. Barcelona pun bersiap menghadapi Bayern Muenchen di Stadion Da Luz, Portugal, pertengahan Agustus 2020. Lagi-lagi, Thomas Mueller menjadi awal dari mimpi buruk Messi.

Gelandang timnas Jerman itu mencetak gol pembuka pada menit keempat. Barcelona sebenarnya bisa membalas lewat gol bunuh diri David Alaba pada menit ketujuh. Namun, kebobolan dua gol dalam rentang waktu lima menit, tepatnya gol Ivan Perisic pada menit ke-22 dan diikuti gol Serge Gnabry pada menit ke-27, benar-benar meruntuhkan kepercayaan diri Barcelona.

Barcelona menutup babak pertama dengan kondisi tertinggal, 3-1, usai Mueller mencetak gol kedua di laga ini pada menit ke-31. Alih-alih bangkit, Barcelona malah makin terpuruk pada babak kedua. Die Bayern sukses menambah tiga gol pada babak kedua.

Gol Luis Suarez pada menit ke-57 terbukti hanya menjadi gol penghibur buat Blaugrana. Hingga kini, kekalahan Barcelona dari Muenchen ini masih tercatat sebagai kekalahan terbesar di sepanjang sejarah fase gugur Liga Champions. Sementara buat Messi, ini menjadi kekalahan terbesar yang pernah dialaminya di sepanjang kariernya hingga saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement