Jumat 26 Nov 2021 08:20 WIB

Tekad Bhayangkara FC Pertahankan Singgasana

Imran memuji perjuangan Bhayangkara FC yang berhasil membuktikan kualitas.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pesepak bola Bhayangkara FC Renan Da Silva (tengah) menghadang pesepak bola PSS Sleman pada pertandingan Liga 1 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (22/11/2021). PSS Sleman dan Bhayangkara FC bermain imbang dengan skor 0-0.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Pesepak bola Bhayangkara FC Renan Da Silva (tengah) menghadang pesepak bola PSS Sleman pada pertandingan Liga 1 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (22/11/2021). PSS Sleman dan Bhayangkara FC bermain imbang dengan skor 0-0.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bhayangkara FC sedang berupaya mempertahankan singgasana puncak klasemen sementara BRI Liga 1 musim 2021/22. Agar tetap di posisi tertinggi, mereka wajib mengalahkan PSIS Semarang di pekan ke-14 pada Jumat (26/11) malam WIB. 

Dalam lanjutan seri ketiga, laga Bhayangkara FC melawan PSIS Semarang akan bergulir di stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta. Bermain di tempat netral menjadi salah satu aspek yang bisa dimanfaatkan oleh tim berjulukan The Guardian tersebut untuk mencuri poin. 

Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster menegaskan timnya sedang dalam kondisi on-fire meski gagal meraih kemenangan dalam dua pertandingan terakhir. Ia tak ingin anak asuhnya terlena dengan hasil laga sebelumnya. 

"Persiapan kami sudah bagus untuk pertandingan besok. Seluruh pemain dalam kondisi maksimal," kata Paul dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/11).

Paul ingin memanfaatkan kondisi PSIS yang cenderung tidak konsisten. Dalam lima pertandingan terakhir, klub wakil Semarang itu hanya mampu meraih satu kemenangan, dua hasil imbang, dan dua kekalahan. 

Meski demikian, ia enggan terpaku pada statistik karena terdapat kemungkinan PSIS bakal memberi kejutan selama pertandingan berlangsung. Ia meminta timnya siap di seluruh aspek. 

"Saya melihat pertandingan akan berjalan menarik. tentu kami ingin bermain maksimal dan meraih kemenangan," ujarnya. 

Dengan jeda waktu pertandingan selama empat hari, pelatih asal Irlandia Utara tersebut mengaku tidak khawatir cedera akan menghantui para pemainnya. Ia menyatakan sudah mengatur porsi latihan sesuai standar untuk memperkecil kesempatan cedera anak buahnya di lapangan. 

"Jeda waktu tidak begitu berpengaruh karena kami sudah berusaha maksimal," ucapnya. 

Sementara di sisi lawan, PSIS sedang mengusung misi bangkit dari keterpurukan. Mereka yang sempat kesulitan meraih kemenangan dalam empat pertandingan beruntun, akhirnya berhasil mencuri tiga poin saat bersua PSM Makassar, Senin (22/11) lalu. 

Pelatih Sementara PSIS Semarang, Imran Nahumarury membenarkan tujuan timnya adalah merangkak perlahan ke papan atas klasemen sementara. Saat ini, tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu tengah berada di peringkat kelima Liga 1 dengan koleksi 23 poin, sama seperti Persebaya Surabaya di urutan keempat. 

Jika mampu menjaga konsistensi, bukan tak mungkin mereka bisa menggeser perlahan tim-tim di atasnya untuk mendekati Persib Bandung di peringkat kedua. 

"Setiap laga adalah final. Semua pertandingan penting karena kami ingin menuju ke papan atas," kata Imran. 

Imran memuji perjuangan Bhayangkara FC yang berhasil membuktikan kapasitas sebagai tim elite Indonesia saat ini. Dengan kondisi skuad yang sudah padu, ia yakin tim bentukan Polri itu bisa terus konsisten di papan atas. 

"Lini depan Bhayangkara FC sangat tajam. Itu disebabkan kemampuan pemain mereka yang merata. Selama dua sampai tiga tahun terakhir, tidak banyak perubahan pemain di Bhayangkara FC. Itu juga yang membuat mereka menjadi unggulan. Pemain saya harus mewaspadai semua lini mereka," ujarnya.

Ia mengakui berhadapan dengan Bhayangkara FC bukanlah perkara mudah. Sadar tim yang akan ditantang adalah pemimpin klasemen, ia ingin seluruh pemain PSIS meningkatkan kewaspadaan demi mencegah kesalahan kecil yang berakibat fatal. Meski begitu, ia yakin tiga poin akan dibawa pulang timnya dari tangan lawan.

"Bhayangkara FC punya kedalaman tim yang mumpuni ketika menghadapi lawan. Saya minta pemain untuk tidak melihat statistik karena akan selalu berbeda," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement