REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Persib Bandung kembali menelan pil pahit usai gagal merebut klasemen puncak. Alih-alih merebut puncak, Persib justru tersandung Arema FC usai kalah 0-1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Ahad (28/11).
Kekalahan itu membuat Arema dan Persib bertukar posisi di klasemen. Pelatih Persib, Robert Rene Alberts mengaku kecewa timnya tidak bisa merebut klasemen.
“Mengecewakan, sangat mengecewakan karena untuk kedua kalinya di musim ini kami sebenarnya bisa memuncaki klasemen di liga tapi lagi-lagi kami gagal mewujudkan itu," kata Robert usai laga.
Robert mengaku tim tampil mengecewakan karena todak menunjukkan karakternya. Apalagi di babak pertama, pelatih asal Belanda itu mengakui tim tampil buruk sehingga kebobolan.
"Itu bukan intensitas permainan yang kami inginkan karena seharusnya permainan ngotot ditampilkan sejak menit pertama untuk memperlihatkan keseriusan ingin menjadi pemuncak klasemen," kata Robert.
Perbedaan permainan tim pun tak lepas dari absennya beberapa pemain penting. Termasuk kekosongan duet bek tangguh, Nick Kuipers dan Victor Igbonefo.
"Tentunya ini memberi dampak bagi tim karena kehilangan empat pemain inti terutama dua bek tengah dan juga satu gelandang tengah. Tapi kami terpaksa melakukan perubahan karena mereka tidak bisa tampil," kata Robert.
Namun dia tidak ingin menjadikan alasan itu sebagai biang kekalahan. Menurutnya, kedalaman skuad Persib harus bisa terbukti di saat-saat seperti laga itu.
"Saya tekankan sekali lagi bahwa bukan masalah kami kalah 1-0 tapi saya merasa kehilangan intensitas permainan hari ini, ketika bermain pada big match mereka tidak menunjukan karakter 'ayo kita menuju puncak klasemen hari ini' dan itu menyebabkan tim kami kemasukan di 20 menit awal," kata Robert.
"Di babak kedua juga kami lebih banyak ditekan dan banyak melepas umpan panjang untuk memaksakan mencetak gol. Pada akhirnya, saya tidak memetingkan siapa yang bermain, tapi siapa yang bisa menunjukkan karakter mau berada di urutan pertama di liga," kata dia.