Rabu 01 Dec 2021 10:36 WIB
...

Benarkah Man United Kerap Gagal Pertahankan Pemain Bagus?

Usai era Ferguson, MU sering kesulitan mencari pemain yang cocok dengan strategi tim.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Bek kiri Leicester City yang dulu pernah membela Manchester United Jonny Evans (kiri).
Foto:

Di era setelah Ferguson, MU dinilai kesulitan dalam mencari pemain yang cocok dengan tim dan kerap bergonta-ganti susunan strategi. Di posisi gelandang tengah, misalnya, MU melego Ander Herrera yang kini tampil apik di Paris Saint-Germain (PSG) bersama Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe.

Beberapa pemain bintang lain yang gagal bersinar di MU juga tak bisa dibilang sedikit. Contohnya adalah Angel Di Maria, Daley Blind, Memphis Depay, dan Javier Hernandez seluruhnya dilepas dalam waktu yang berdekatan. Para pemain itu justru bersinar di klubnya saat ini.

Pemain senior seperti Patrice Evra dan Nemanja Vidic juga memilih hengkang lalu bersinar di klub barunya. Evra akhirnya kembali menjajaki partai final Liga Champions bersama Juventus dan Vidic menjadi salah satu pilihan utama barisan pertahanan Inter Milan.

Sebelumnya, Souness menyebut seharusnya MU sudah mulai sadar kekalahan 0-2 atas Manchester City di awal November 2021 menjadi pengingat bahwa Iblis Merah harus membuat perombakan. Terlebih lagi, kekalahan 0-5 kontra Liverpool membuat MU harus kian sadar bahwa ada yang salah di dalam tim.

"Itu merupakan alarm pengingat. Mereka sangat mengejutkan ketika kalah di tangan Liverpool dan kalah lagi (melawan Manchester City). Ini adalah peringatan bagi mereka," jelas Souness.

Sejauh ini, dua hal yang dilakukan MU adalah memecat pelatih Ole Gunnar Solskjaer dan menggantinya dengan Ralf Rangnick. Pengalaman Rangnick mengorbitkan tim minor seperti RB Leipzig dan RB Salzburg menjadi klub penuh talenta menjadi salah satu bukti bahwa MU masih memiliki harapan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement