REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES -- Duel sengit terjadi pada giornata ke-16 Liga Serie A Italia musim 2021/22. Napoli bertemu Atalanta di Stadion Diego Armanda Maradona, Naples, Ahad (5/12) dini hari WIB.
Kedua tim dikenal memiliki gaya permainan menyerang. Faktanya, lima gol tercipta dalam laga ini. Partenopei menyerah 2-3 dari kubu tamu.
Tak terlihat kekecewaan berlebihan di tribun penggemar tuan rumah. Para panonton dari berbagai kalangan merasa terhibur. Itu karena aksi saling yang diperagakan sepanjang 90 menit.
"Kami memberi aplaus untuk penonton, karena mereka bertepuk tangan untuk kami, saat pluit akhir berbunyi. Itu tindakan yang spontan. Saya pikir, mereka memuji kedua tim untuk permainan sepak bola yang hebat," kata pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini kepada Sky, dikutip dari Football Italia.
Hasil di kota Naples, mengubah posisi beberapa tim di papan atas Serie A. Napoli turun ke tangga ketiga. Inter Milan naik ke kursi runner up. AC Milan berstatus capolista.
Kubu La Dea masih tertahan di urutan keempat. Dengan mengantongi 34 poin, Merih Demiral dan rekan-rekan tertinggal empat angka dari Milan di singgasana. Apakah wakil kota Bergamo sudah layak menantang perburuan gelar?
Gasperini membantah anggapan tersebut. Alasannya sederhana. Timnya belum pernah berada di puncak tabel klasifika.
"Mengenai Scudetto, saya tahu orang-orang berbicara seperti ini, tetapi kenyataannya kami tidak pernah berada di puncak klasemen. Tidak pernah. Jadi pada saat kami sampai di sana, barulah saya akan mengatakan, kami dapat menantang Scudetto," ujar allenatore 63 tahun ini.
Atalanta baru saja meraih lima kemenangan beruntun di pentas Serie A. Sebelumnya, anak asuh Gasperini menaklukkan Juventus di Turin. Kini Orobici membungkam Partenopei di Naples.
Jelas, fakta demikian menunjukkan kualitas La Dea yang telah jauh berkembang. Saatnya, mereka mengalihkan fokus ke Eropa. Duvan Zapata dkk akan bertemu Villarreal pada ajang Liga Champions.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
